Sebab Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19 di Italia
Selain banyaknya lansia, tingginya pasien meninggal juga karena larangan pemerintah Italia untuk mencegah penyebaran virus corona seringkali dilanggar oleh masyarakat.

MONITORDAY.COM - Italia saat ini menjadi negara dengan jumlah pasien meninggal dunia tertinggi akibat virus Corona (Covid-19). Berdasarkan data worldmeter, pada Jumat (10/4), pasien meninggal sebanyak 18.279 orang, dan jumlah orang yang dinyatakan positif sebanyak 143.626 orang.
Lonjakan jumlah tersebut terjadi sejak kasus infeksi pertama pada 15 Februari 2020 lalu. Setiap harinya terus terjadi penambahan baik yang dinyatakan positif terinfeksi maupun yang meninggal dunia. Bahkan pernah menembus angka 919 orang meningal dalam sehari.
Angka kematian yang tinggi di Italia, menurut New York Times salah satunya disebabkan kondisi demografi negara tersebut yang banyak penduduknya berusia lanjut. Dibanding negara-negara eropa, Italia adalah yang tertinggi dengan 23% penduduk berusia 65 tahun atau lebih.
Berdasarkan laporan laporan Institusi Nasional Kesehatan, di Italia 85,6 persen dari mereka yang telah meninggal akibat terjangkit virus Covid-19, memang orang-orang dengan usia diatas 70 tahun. Hal tersebut didukung juga oleh faktor penyakit bawaan yang diderita pasien sebelum meninggal.
Hal tersebut sama seperti yang terjadi di negara-negara lain, termasuk di Indonesia, bahwa korban meninggal akibat Covid-19 didominasi oleh orang usia lanjut.
"Kami memiliki orang lanjut usia dengan banyak penyakit yang mampu hidup lebih lama berkat perawatan yang luas. Tetapi orang-orang ini lebih rapuh daripada yang lain," kata kepala unit penyakit menular di Rumah Sakit Sacco di Milan, Massimo Galli.
Selain banyaknya lansia, tingginya pasien meninggal juga karena larangan pemerintah Italia untuk mencegah penyebaran virus corona atau seringkali dilanggar oleh masyarakat.
Seperti diketahui, pemerintah Italia telah memberlakukan kebijakan lockdown pada pada 19 Maret 2020 lalu. Diberlakukannya kebijakan tersebut mambuat jalan-jalan di seluruh Italia dikosongkan, sebagian besar tempat usaha ditutup, serta semua penduduk Italia diperintahkan untuk diam di rumah.
Namun itu masih tidak cukup. Masih ada warga Italia yang tidak memperhatikan instruksi itu. Bahkan, Gianfilippo Bancheri, Wali Kota Delia di Sisilia, sempat turun tangan memperingatkan warganya yang masih menganggap enteng permasalahan itu.
Di daerah tersebut masih ada orang yang bersosialisasi dengan tetangga, menikmati makan siang bersama di luar, atau keluar setiap hari untuk membeli makan atau rokok.
Masih banyaknya interaksi sosial, ditambah dengan penduduknya yang banyak lansia membuat penularan Covid-19 semakin tinggi. Ini juga yang menurut direktur pusat Italia Institut Statistik Nasional, Linda Laura Sabbadini, menjadi penyebab angka kematian di negeri Pizza itu tinggi.
"Orang-orang tua Italia, kebanyakan dari mereka hidup sendiri, tidak terisolasi, dan kehidupan mereka ditandai oleh interaksi yang jauh lebih intens dengan anak-anak mereka dan populasi yang lebih muda dibandingkan dengan negara-negara lain," katanya.