Miris, Bangkai Paus Jantan Berisi Sampah dalam Perutnya Terdampar di Perairan Wakatobi
Seekor paus jantan yang terdampar di Pulau Wakatobi, Indonesia, ditemukan mati mengenaskan dengan kandungan sampah plastik seberat 5,9 kg yang telah membusuk dalam perutnya

MONITORDAY.COM - Seekor paus jantan yang terdampar di Pulau Wakatobi, Indonesia, ditemukan mati mengenaskan dengan kandungan sampah plastik seberat 5,9 kg yang telah membusuk dalam perutnya.
Dilansir oleh BBC pada Selasa (20/11) terdapat 115 gelas plastik, 4 botol plastik, 25 kantong plastik, dan 2 sandal jepit dalam perut ikan paus tersebut.
Organisasi pemerhati satwa liar, World Wild Life (WWF) Indonesia yang turut mengabadikan foto paus itu, mengatakan bagian tubuh paus saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak utuh.
Foto yang berhasil diabadikan oleh WWF Indonesia sangat mencengangkan. Melalui Instagramnya, WWF memaparkan jenis benda yang ditemukan di dalam perut hewan mamalia itu.
"Total ada 5,9 kilogram sampah plastik yang ditemukan di dalam perut paus malang ini! Plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2 pcs, 270 gr), didominasi oleh tali rafia (3,26 kg) dan gelas plastik (115 pcs, 750 gr)," demikian komentar WWF Indonesia dalam post instagramnya.
Bangkai paus tersebut telah dikubur kemarin dan kemudian tulangnya akan dijadikan specimen di Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi.
Ia menjelaskan perairan Wakatobi memang merupakan jalur migrasi bagi hewan mamalia itu.
Pembuangan sampah plastik yang sudah tidak terpakai memang menjadi salah satu permasalahan di negara-negara Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia.
5 negara Asia penyumbang sampah plastik yang tidak terpakai dan dibuang di perairan samudera adalah China, Indonesia, Filipin, Thailand dan Vietnam. Sejumlah negara tersebut menyumbang sebanyak 60% sampah plastik yang ada di perairan Samudera.
Tahun 2015, data yang didapat oleh aktivis lingkungan Ocean Conservancy, McKinsey mengatakan total sampah plastik yang berakhir di perairan samudera setiap tahunnya dapat mencapai 10 juta ton.