KBRI Hanoi Sukses Gelar Diskusi Virtual Usung Tema “Reopening Bali: Post COVID-19”
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi Vietnam sukses menggelar diskusi virtual dengan tema “Reopening Bali: Post COVID-19” pada kamis lalau (17/7). Selain itu, KBRI juga hadirkan dua influencer asal Vietnam yang semakin memberikan warna dan informasi yang bermanfaat selama acara berlangsung.

MONITORDAY.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi Vietnam sukses menggelar diskusi virtual dengan tema “Reopening Bali: Post COVID-19” pada kamis lalu (17/7). KBRI juga hadirkan dua influencer asal Vietnam yang semakin memberikan warna dan informasi yang bermanfaat selama acara berlangsung.
Diskusi virtual menghadirkan pemateri dari 4 pembicara, termasuk Sekretaris Kedua Ekonomi III KBRI Hanoi, Ferry J. Murdiansyah, dan Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu.
"Acara tersebut ditujukan untuk berbagi informasi mengenai perkembangan industri pariwisata di Indonesia dan Vietnam, khususnya terkait rencana pembukaan kembali Bali pasca pandemi COVID-19. Sasaran peserta diskusi daring tersebut ialah 80 persen masyarakat Vietnam.," ujar Duta Besar Indonesia untuk Hanoi Vietnam, Ibnu Hadi kepada monitorday.com. minggu (19/7/2020)
Selain berbagi informasi, kata Ibnu, tujuan dari kegiatan ini adalah memfasilitasi masyarakat Indonesia yang memiliki usaha atau tertarik dengan isu pariwisata dapat memanfaatkan sesi diskusi untuk membangun jejaring dengan counterpart di Vietnam.
"Animo peserta baik dari Indonesia juga Vietnam sangat terlihat saat sharing informasi," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ibnu juga mengungkapkan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor kunci yang terpukul keras oleh COVID-19.
Ia menjelaskan lebih jauh dengan membandingkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia dan Vietnam yang turun tajam. Pada bulan Mei 2020, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia adalah sebanyak 163.646 pengunjung, turun 86,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang bisa mencapai 1.249.536 pengunjung.
Untuk jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Vietnam yaitu sebanyak 880.000 pengunjung pada bulan Juni 2020, anjlok 99,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Tingkat hunian hotel juga terdampak secara signifikan. Sebagai contoh, di Bali, tingkat hunian pada Mei 2020 turun menjadi 2,07 persen dari 63 persen pada Desember 2019.
Sebagai perbandingan, tingkat hunian hotel di Hanoi pada Mei 2020 adalah 3,2 persen dibandingkan 85 persen tingkat hunian pada Desember 2019. Industri perhotelan dan hospitality di kedua negara terpaksa banyak yang ditutup pada semester pertama 2020.
Hal ini menyebabkan perekonomian terjun bebas; banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan mengalami penurunan penghasilan hingga lebih dari 60 persen di Indonesia dan Vietnam.
Untuk Indonesia, Bali merupakan tujuan pariwisata prioritas pasca COVID-19. Protokol kesehatan diterapkan dengan baik di daerah tersebut dan saat ini, Bali dibuka secara parsial setelah ditutup selama kurang lebih 3 bulan karena pandemi.
Pembukaan parsial ini memungkinkan masyarakat lokal dan wisatawan asing yang tertahan di Bali untuk melanjutkan kegiatan sehari-hari.
Informasi penting juga disampaikan 2 influencer asal Vietnam, yaitu Supermodel Vietnam dan Miss Supranational 2018, Nguyen Minh Tu (yang berlibur ke Bali pada April 2020 dan hingga kini tertahan di Bali).
Nguyen bercerita mengenai kesehariannya selama tertahan di Bali pada masa pandemi dan bagaimana pengalaman tersebut mengubah dirinya.
Runner up acara Asia’s Next Top Model musim kelima tersebut menyampaikan bahwa tertahannya ia di Bali membuatnya lebih banyak mendengarkan orang lain dan menghabiskan waktu untuk memanjakan diri sendiri serta meningkatkan keterampilan memasak, termasuk masakan Indonesia, dan belajar bahasa asing.
Selain itu, ada petualang yang baru saja menyelesaikan tur keliling dunia dengan sepeda motor selama 1.111 hari dan mengunjungi 65 negara, Tran Dang Dang Khoa.
Dijelaskan Khoa, selama berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda motor serta mengenai kunjungannya ke Indonesia, termasuk Bali, yang menumbuhkan kesan yang mendalam.
Kedua pembicara asal Vietnam mengungkapkan kekaguman dan rasa cinta terhadap Bali, baik dari sisi keramahan masyarakat lokal di daerah tersebut, maupun terhadap berbagai makanan khas Indonesia yang memanjakan lidah.
Sementara, Ferry Murdiansyah menyampaikan perkembangan terkini mengenai kerja sama kedua negara di bidang pariwisata dan konektivitas serta menekankan pentingnya memiliki lebih banyak penerbangan langsung antara Indonesia dan Vietnam.
Khazanah informasi diskusi virtual semakin bernutrisi, ketika Vinsensius Jemadu memaparkan secara rinci langkah-langkah yang diambil Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan rencana pembukaan Bali untuk wisatawan asing pada September mendatang.
Diskusi virtual yang berlangsung selama lebih dari satu setengah jam menyimpulkan bahwa Indonesia dan Vietnam harus tetap waspada dan masyarakat perlu mematuhi berbagai protokol kesehatan terkait COVID-19.
Di masa mendatang, ketika perbatasan telah dibuka dan penerbangan internasional melanjutkan operasinya, kedua negara harus siap bahu-membahu bekerja untuk menghidupkan kembali perekonomian, terutama di sektor pariwisata.
Sekitar 110 peserta bergabung dalam diskusi online yang dilaksanakan melalui zoom conference dan disiarkan secara langsung pada kanal YouTube KBRI Hanoi. Peserta diskusi berasal dari operator tour/wisata, agen perjalanan, jurnalis, influencer, mahasiswa, pejabat pemerintah, serta pekerja lepas dari Vietnam maupun Indonesia.