Unjuk Rasa Dugaan Penistaan Agama, Ini Tanggapan Agus Yudhoyono

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Aksi unjuk rasa oleh ribuan orang menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar segara ditangkap dan diproses secara hukum atas kasus dugaan penistaan agama. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai hal tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia.

Unjuk Rasa Dugaan Penistaan Agama, Ini Tanggapan Agus Yudhoyono
VIVA.co.id

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Aksi unjuk rasa oleh ribuan orang menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar segara ditangkap dan diproses secara hukum atas kasus dugaan penistaan agama. Menanggapi hal itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai hal tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi di Indonesia.

"Saya pikir, ini adalah negara demokrasi. Jadi, ada saluran-saluran menyampaikan aspirasi," kata bakal calon gubernur dari Koalisi Cikeas itu di Jakarta, dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID, Jumat (14/10).

Menurut putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, unjuk rasa yang digelar sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) kali ini tidak menjadi soal, sepanjang dilakukan dengan cara yang damai, tertib, dan tidak anarkistis.

"Sejauh itu berjalan dengan tertib dan damai, itulah ruang aspirasi yang terbuka dalam demokrasi Indonesia," ujarnya.

Seperti diketahui, ribuan massa gabungan dari beberapa ormas hari ini mengadakan aksi unjuk rasa Anti-Ahok terkait kasus dugaan penistaan agama yang melilit sang gubernur DKI Jakarta.

Aksi tersebut dilakukan setelah menunaikan ibadah shalat Jumat, massa bergerak dari Masjid Istiqlal dan melakukan long march menuju Balai Kota DKI Jakarta.

Sebelum melakukan long march, para tokoh agama menaiki sebuah mobil yang terparkir di depan masjid. Salah satu orator di atas mobil, menyebutkan bahwa aksi mereka hari ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang.

"(Aksi) ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan politik, dengan Pilkada DKI. Tapi ini terkait kepercayaan," ujar orator yang mengenakan pakaian serba putih itu.

Sementara itu, Ahok menganggap aksi unjuk rasa tersebut bertujuan untuk menjegal dirinya agar tidak dapat mengikuti Pilkada DKI Jakarta.

"Intinya mereka kan cuma mau nyeret aku ke penjara kan. Gitu kan. Ini kan sebagian orang dari gerakan yang mau nyeret saya mulai dari kasus Sumber Waras, nyeret saya reklamasi, yang bikin anarkis di KPK. Kan tujuannya cuma itu. Tujuannya cuma satu, gimana Ahok bisa masuk penjara, enggak ikut Pilkada," ungkap Ahok.

AHMAD JAMALUDIN