Ummu Imarah : Wanita Perisai Rasulullah
Cita-cita tiada lain hanya ingin Islam berjaya dan Nusaibah menjadi Srikandi Pembela Allah dan Rasul-Nya.

KEMENANGAN hampir di depan mata akhirnya gagal ketika para pemanah melanggar perintah Rasulullah. Pasukan pemanah yang sejak awal diminta Rasulullah untuk tetap di bukit dalam kondisi apapun tidak menghiraukan Rasulullah mereka turun ke bawah untuk mendapatkan gonimah. Pasukan Quraisy yang dipimpin Khalid ibn Walid melihat celah kelemahan dan dengan serta merta mernyerang pasukan muslimin yang sedang berebut harta rampasan perang sehingga akhirnya kaum muslimin terdesak. Dalam kondisi demikian tersebar desas-desus terbunuhnya Rasulullah menyebar di kancah peperangan. Tak terkecuali Nusyaibah binti Kaab atau yang terkenal Ummu Imarah mendengar informasi itu.
Sebagai tenaga medis yang membantu mengobati kaum muslimin yang terluka, Ummu Imarah langsung terjun ke medan perang untuk mencari keberadan Rasulullah begitu menemukan keberadaan Rasulullah, Ummu Imarah dengan gagah berani menjadi benteng perisai Rasulullah. Ummu Imarah tidak ingin seorangpun mendekat apalagi menyentuh Rasulullah. Keberaniannya menjadi perisai Rasulullah sehingga Rasulullah pun mengibaratkan Ummu Imarah sebagai perempuan dengan tenaga 1000 laki-laki, sabetan pedang dan tumbak yang menghujam tubuhnya tidak dia hiraukan yang penting keselamatan Rasullah, tidak kurang dari 12 luka menghunjam Ummu Imarah.
Luka yang menganga dan lumuran darah yang mengalir di tubuhnya menjadi gambaran bagaimana cintanya Ummu Imarah kepada kekasih Allah, semangat yang berkobar sebagai bentuk keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Cita-cita tiada lain hanya ingin Islam berjaya dan Nusaibah menjadi Srikandi Pembela Allah dan Rasul-Nya.