Tren Perdagangan Online-Ke-Offline (O2O)

MONITORDAY.COM - Lapak atau warung konvensional tidak akan mati. Pelanggan tetap akan membutuhkan kehadirannya. Karena belanja tak hanya menjadi aktivitas ekonomi. Kegiatan ini sudah berkelindan dengan gaya hidup bahkan kultur semua lapisan masyarakat. Termasuk ketika kita mendengar istilah wisata belanja. Juga ada istilah shopaholic untuk orang yang keranjingan belanja.
Dengan melesatnya layanan digital, konsumen banyak yang berbelanja secara online atau daring. Pasar menjadi semakin terbuka. Konsumen semakin teredukasi, tahu mana kualitas dan harga barang. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat difasilitasi oleh penyedia layanan e-commerce.
Namun tetap saja ada kelemahan dalam jual-beli online. Tak sedikit pembeli yang ragu dengan kondisi barang jika tak melihat atau menyentuh barang yang akan dibelinya secara langsung. Gejala atau tuntutan konsumen ini mengakibatkan hadirnya perdagangan online ke offline (O2O).
Kini perkembangan bisnis ini semakin menarik. PT Buka Mitra Indonesia melalui Mitra Bukalapak optimistis pertumbuhan mitra positif hingga akhir 2021. Bahkan Mitra Bukalapak menjadi pemimpin pasar online to offline (O2O) Indonesia. Perkembangannya cukup menggembirakan. Pada 2021, jumlah anggota Mitra Bukalapak meningkat signifikan dari 2.870 warung pada 2017 menjadi 8,7 juta. Realisasi Mitra Bukalapak itu terdiri dari warung dan agen individu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari istilahnya kita dapat menangkap maknanya. Online-to-offline (O2O) commerce adalah strategi bisnis yang menarik pelanggan potensial dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik. Perdagangan online-to-offline (O2O) mengidentifikasi pelanggan di ruang online, seperti melalui email dan iklan Internet, dan kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan meninggalkan ruang online. Jenis strategi ini menggabungkan teknik yang digunakan dalam pemasaran online dengan yang digunakan dalam pemasaran konvensional.
Pembelian Whole Foods Markets oleh Amazon dan akuisisi Jet.com oleh Walmart adalah dua contoh perdagangan O2O. Model bisnis ini menarik pelanggan potensial dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik. Teknik yang dapat digunakan oleh perusahaan perdagangan O2O termasuk pengambilan barang di dalam toko yang dibeli secara online, memungkinkan barang yang dibeli secara online dikembalikan ke toko fisik, dan memungkinkan pelanggan untuk memesan secara online saat berada di toko fisik.