Transportasi Mudik Lebih Baik Dengan Kereta Api

Transportasi Mudik Lebih Baik Dengan Kereta Api
Ilustrasi: Persiapan KAI menyambut pemudik

MONITORDAY.COM - Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki ritual mudik tahunan saat perayaan Idul Fitri. Implikasi dari ritual mudik ini adalah mobilitas yang tinggi kaum urbanis dari kota-kota ke udik atau kampung halamanny masing-masing.

Seiring dilakukannya pelonggaran aturan terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Ritual mudik dapat lagi terlaksana tahun ini tanpa pesan larangan dari otoritas pemerintah, setelah dua edisi lebaran yang tertunda karena pandemi mudik diperbolehkan dengan beberapa syarat yang ditentukan oleh Satgas Covid-19.

Acap kali musim lebaran tiba konsentrasi semua pihak tertuju pada lancar atau tidaknya arus lalu lintas mudik. Bagi Pemerintah, kelancaran arus mudik dan kecilnya angka kecelakaan menjadi ukuran kesuksesan.

Tolok ukur paling mudah untuk menilai kesuksesan arus mudik dan arus balik dari segi transportasi, selain penguraian kemacetan, adalah angka kecelakaan. Upaya lain yang dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan, ialah penyediaan pos perisitirahatan yang tersebar di berbagai titik. 

Ketika mobilitas yang sangat tinggi tengah berlangsung, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan juga selalu melakukan pemantauan dan pengecekan di lapangan. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat inspeksi ke Stasiun Senen guna meninjau kesiapan sarana dan prasarana PT Kereta Api Indonesia (persero) pada 7 April 2022 lalu mengatakan, angka kecelakaan dapat diminimalisir jika para pemudik lebih banyak memilih transportasi publik sebagai sarananya. Terutama kereta api yang aspek safety-nya sudah sangat mumpuni.

Menhub memprediksi ada sekitar 8 juta penumpang yang naik kereta api. Untuk itu, ia meminta Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI bersinergi melakukan persiapan dengan baik. “Seperti rampcheck, inspeksi jalur, membuat posko-posko, menambah perjalanan dan meningkatkan SDM. Hal itu merupakan upaya yang baik dan Insya Allah kita bisa mengawal itu," kata Menhub.

Menhub mengungkapkan, sejak tahun 2018 terjadi penurunan jumlah pengguna kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. Sebaliknya terjadi peningkatan pada pengguna transportasi umum. 

Di momen mudik kali ini peningkatan jumlah penumpang kereta api pada saat mudik dari tahun 2019 sebelum pandemi akan naik di luar perkiraan. Kereta api diprediksi akan lebih banyak mengangkut penumpang pada mudik lebaran 2022 dibanding diprediksi berdasarakan survei. 

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan PT KAI telah menambah dan menyediakan sebanyak 39 rangkaian kereta di masa mudik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Berdasarkan data Kemenhub sebelumnya, terdapat 399 perjalanan kereta api yang dioperasikan setiap harinya untuk masa angkutan lebaran,” kata Zulkifri saat mendampingi Menhub.

"Dari memaksimalkan rekayasa operasi dan armada, kita bisa mungkin menampung hampir 8 juta. Sudah melebihi dari apa yang diprediksi," ujarnya.

Hal itu juga merefleksikan tingkat kepercayaan masyarakat pada transportasi umum yang mulai terkerek naik. Seperti diinformasikan VP Public Relations KAI Joni Martinus, KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran yaitu H-10 sampai dengan H+10 Lebaran atau 22 April sampai dengan 13 Mei 2022. 

Joni mengatakan setelah ditetapkannya tanggal-tanggal cuti bersama oleh pemerintah, terdapat peningkatan jumlah pelanggan namun belum signifikan. Sampai Senin lalu, 11 April 2022 PT KAI baru menjual kurang dari 30% dari total tiket yang disediakan.

Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pelanggan, KAI akan menyiapkan penambahan perjalanan KA untuk Angkutan Lebaran di tahun ini. Untuk penjualannya masih KAI pantau perkembangannya dan akan diinfokan jika tiket tersebut akan dijual.

"Masyarakat dapat segera melakukan pemesanan tiket melalui KAI Access, web kai.id, dan seluruh channel penjualan online resmi lainnya," kata Joni.

Joni juga mengimbau kepada calon pelanggan untuk mencari tanggal dan rute alternatif jika KA yang diinginkan telah habis tiketnya. Calon pelanggan dapat memanfaatkan fitur Connecting Train di aplikasi KAI Access yang akan membantu memberikan alternatif perjalanan KA dengan mengombinasikan jadwal kereta dengan sifat persambungan.

Diperkirakan sekitar 85 juta orang yang akan melakukan mudik pada libur Lebaran 2022. Sekitar 14 juta orang berasal dari wilayah Jabodetabek. Artinya hampir separuh yang menggunakan moda transportasi kereta api, mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada transportasi publik.