Transformasi Digital BRI Bukti Keberhasilan BUMN Perbankan

Transformasi Digital BRI Bukti Keberhasilan BUMN Perbankan
BRImo Web Banner/ situs BRI

MONITORDAY.COM - Pandemi dan maraknya bank digital menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan pemain lama perbankan. Termasuk bank-bank besar yang selama ini telah menancapkan dominasinya di Indonesia. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia yang berdiri sejak tahun 1895. Dari masa kolonial hingga milenial, BRI menjadi bank yang melayani berbagai kalangan utamanya masyarakat kecil.

Menilik sejarahnya Bank ini dirintis oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Bank ini menjadi lembaga keuangan yang melayani kaum bumiputera. 

Kini lebih dari seabad sejak didirikan BRI masih eksis menapaki gelombang sejarah. Menyertai pasang surut ekonomi bangsa. Bahkan menembus batas era digital. Tagar #TransformasiDigitalBRI dalam beberapa waktu menembus trending topic di media sosial. Hingga 10 ribu warganet yang membahas transformasi besar tersebut. 

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, BRI akan terus bertransformasi. Menurutnya, BRI akan melanjutkan perjalanan transformasi BRIVolution 2.0 untuk menjaga kualitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan serta mencapai visinya pada tahun 2025 untuk menjadi The Most Valuable Banking Group di Asia Tenggara dan Champion of Financial Inclusion.

BRI telah sukses melakukan transformasi digital. Langkah BUMN perbankan ini sangat masif. Hingga kini, 96,7 persen aktivitas pelanggan sudah menggunakan saluran digital.

Pengguna BRImo sendiri pada 2021 mengalami pertumbuhan pesat sekitar 56,4 persen year-on-year (yoy) menjadi 14,2 juta dari 9,1 juta pada 2020.

Transformasi yang dilakukan oleh BRI difokuskan pada dua area utama, yakni digital dan culture. Transformasi digital dilakukan dengan fokus untuk mendapatkan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis, dan menciptakan value baru melalui new business model. Contoh nyata efisiensi digitalisasi business process adalah dengan adanya BRISPOT atau aplikasi pemrosesan kredit melalui mobile yang digunakan oleh tenaga pemasar (Mantri) BRI. 

“Dengan BRISPOT, proses booking kredit mikro (produktivitas) meningkat dari rata-rata Rp.2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp.4 triliun per bulan. Selain itu proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari sebelumnya membutuhkan waktu 2 minggu menjadi rata-rata 2 hari, bahkan dapat lebih cepat. Contoh keberhasilan new business model dari transformasi digital yang dilakukan oleh BRI adalah layanan perbankan melalui agen yang dinamakan 

Agen BRILink yang volume transaksinya telah menembus Rp.800 triliun pada tahun lalu dan tahun ini kami targetkan mencapai lebih dari Rp.1.000 triliun”, ungkap Sunarso.

Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI pada saat pandemi. Contoh lain adalah dengan adanya BRImo, Super Apps milik BRI yang mampu mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi berlangsung. 

Hingga akhir Juni 2021 tercatat pemakai BRImo mencapai 11,1 juta user (tumbuh 106,7 persen), dengan jumlah transaksi mencapai 710 juta transaksi (tumbuh 2.186 persen) dan volume transaksi tumbuh 663,2 persen.