Tiongkok Borong Kedelai Untuk Pakan Babi, Indonesia Krisis Tahu-Tempe

Tiongkok Borong Kedelai Untuk Pakan Babi, Indonesia Krisis Tahu-Tempe
kedelai/ net

MONITORDAY.COM – Masyarakat Indonesia sangat akrab dengan kedelai. Dalam pepatah Jawa ada sindiran ‘isuk dele sore tempe’ untuk mengkritik mereka yang inkonsisten. Tempe, tahu, dan kecap hampir menjadi menu wajib di dapur emak-emak Nusantara. Maka gejolah harga kedelai yang berimbas pada produk turunannya wajar menjadi isu nasional di tengah kesibukan Pemerintah menyediakan vaksin.

Tempe kerap menjadi perlambang makanan sederhana dan murah. Bahkan terkadang menjadi simbol makanan kelas bawah. Kalaupun ada orang kaya yang pamer makan tempe besar kemungkinan ia sedang membangun pencitraan sebagai pribadi sederhana, bukan karena tak mampu membeli makanan mahal.    

Walau tempe diklaim sebagai produk orisinal Indonesia, nyatanya kita mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Pemerintah perlu mencari sumber pasokan kedelai dari sejumlah negara nontradisional sehingga  tidak tergantung lagi dengan pasokan dari Amerika Serikat yang selama ini menjadi sumber terbesar pasokan kedelai di dalam negeri.

"Sebanyak 95 persen lebih pasokan kedelai impor berasal dari negeri Paman Sam. Persoalannya, untuk periode 2020/2021 ini, kedelai AS sudah diborong Tiongkok. Indonesia harus cari pemasok lain, karena panen kedelai lokal masih dua bulan lagi. Itupun jumlahnya sedikit," kata Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak dalam rilis, Jumat (8/1/2021).

Berdasarkan data FAO, hingga 10 Desember 2020 lalu, Tiongkok telah membeli 58 persen kedelai dari Amerika Serikat untuk kontrak 2020-2021. Begitu menurut Sang Wakil Rakyat. Penyebabnya, Tiongkok membutuhkan pasokan yang besar untuk kebutuhan pakan babi pasca peternakan mereka pulih dari wabah flu babi.

Hingga melonjaklah harga kedelai di pasar global, di mana rata-rata harga kedelai pada Desember 2020 mencapai 461 dolar AS per ton, naik 6 persen dari harga November 2020.

Langkah untuk tidak bergantung pada satu sumber semakin mendesak. Amin menyebut sejumlah negara produsen kedelai yang perlu dijajaki antara lain Brasil, Argentina, Paraguay, India, Kanada, Rusia, Ukraina, maupun sejumlah negara Afrika. Apalagi kalau bisa barter dengan komoditas yang kita hasilkan seperti minyak sawit, kopi, dan produk unggulan lainnya.

Amin mengutarakan harapannya agar BUMN Pangan minimal mampu mengembalikan produksi kedelai nasional seperti 10 tahun lalu yang mencapai 1,8 juta ton per tahun. Dengan umur panen yang hanya sekitar 3 bulan, kedelai lokal bisa ditanam 3 kali setahun.

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Kamis (7/1/2021), menjelaskan ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

"Pertama, agenda SOS yakni stabilisasi harga, pasokan tidak boleh ada yang terganggu sehingga ketersediaan harus dipastikan aman. Harga tidak boleh terlalu turun dan tidak boleh terlalu naik, khawatirnya kontraksi ini hanya sementara," kata dia.

Mentan menambahkan agenda SOS ini berlangsung selama 100 hari. Kedua, agenda temporer atau jangka pendek yakni dalam 200 hari ke depan produktivitas lokal harus dilipatgandakan.

Ketiga, agenda jangka panjang Indonesia dapat memenuhi kebutuhan kedelai secara mandiri sehingga saat negara lain mengalami kendala tidak berimbas di dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo) Aip Syarifuddin mengapresiasi upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di kalangan perajin.

Ia mengakui saat ini produksi sudah kembali berjalan lancar dan perajin tahu tempe saat ini sudah bisa merasa aman dengan harga yang sudah disepakati.

Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20–30 cm.

Pemupukan dasar dengan pupuk yang mengandung nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Pembumbunan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya.