Tetap Mengabdi di Masa Pandemi

Universitas Gadjah Mada ( UGM) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring bagi mahasiswanya karena situasi pandemi virus corona.

Tetap Mengabdi di Masa Pandemi
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Bagi yang bergelut dalam dunia pendidikan tinggi, pasti tidak asing dengan terminology tri dharma perguruan tinggi. Tri dharma perguruan tinggi merupakan tiga tujuan dan tugas peguruan tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Tiga poin di atas adalah jiwa dan ruh dari setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Salah satu yang membedakan perguruan tinggi dengan lembaga pendidikan dasar dan menengah adalah poin kedua dan ketiga dalam tri dharma perguruan tinggi, yakni penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Dua poin ini merupakah khas perguruan tinggi, karena lembaga pendidikan dasar dan menengah hanya bertugas pendidikan dan pengajaran saja. Tidak hanya bagi civitas akademika dosen, mahasiswa pun dituntut untuk mulai belajar meneliti dan mengabdi kepada masyarakat.

Guna melatih pengabdian kepada masyarakat, pihak kampus mengadakan program kuliah kerja nyata guna mendekatkan mahasiswa dan masyarakat. Dalam kuliah kerja nyata, mahasiswa diharuskan untuk tinggal di lingkungan masyarakat, bisa di desa maupun di kota. Selama KKN mahasiswa diharuskan membuat semacam program kerja untuk diterapkan kepada masyarakat sebagai partisipannya. Mahasiswa juga diharuskan bisa mengkomunikasikan gagasan-gagasannya kepada masyarakat.

Lantas, saat masa pandemi tiba, bagaimanakah program kuliah kerja nyata yang dilakukan mahasiswa? Apakah masih tetap bisa dilaksanakan atau tidak? Tentu saja bisa. Justru KKN di masa Covid-19 dapat dimanfaatkan untuk pencegahan Covid-19. Hal ini bisa dilihat dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. UPI mengeluarkan panduan KKN, dimana tema KKN yang ditetapkan adalah edukasi pencegahan Covid-19.

Selama KKN, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan pendataan kepada masyarakat, pembuatan alat pelindung diri, sosialisasi pencegahan COVID 19, pembentukan komunitas relawan COVID 19, advokasi kepada komunitas relawan, peningkatan kerjasama komunitas, dan publikasi KKN tematik melalui media massa. Yadi menambahkan program KKN yang dijalankan akan tetap harus mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang berlaku agar meminimalisir terjadinya resiko penularan kepada mahasiswa sendiri.

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada ( UGM) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring bagi mahasiswanya karena situasi pandemi virus corona. Tidak seperti KKN pada umumnya di mana mahasiswa turun langsung ke lapangan dalam kegiatan KKN, kali ini mahasiswa menjalankan kegiatan KKN-nya secara daring atau online dari lokasi masing-masing.

Meskipun berbeda dari KKN yang pernah ada, KKN Daring tetap dilakukan secara berkelompok, dalam jangka waktu kurang lebih hampir 2 bulan. Untuk periode ini, Pelaksanaan KKN di tengah pandemi ini dilaksanakan agar tidak menghambat proses akademik mahasiswa. KKN yang menjadi mata kuliah wajib di UGM dapat tetap terlaksana meski dengan cara yang berbeda. KKN Daring juga mengharuskan mahasiswa menghasilkan suatu produk bagi masyarakat di lokasi pengabdian.

Dalam salah satu contoh laporan hasil KKN Daring yang ada di laman resmi UGM, program yang dijalankan antara lain distribusi bantuan alat pelindung diri mulai dari masker, hand sanitizer, dan sebagainya. Mahasiswa juga ada yang menginisiasi produksi mandiri face shield dengan alat cetak 3D. Selain itu, mahasiswa juga membuat poster-poster edukasi yang diberikan kepada masyarakat dan ditempel di tempat-tempat umum.