Terkait Desakan Amien Rais, Dadang Kahmad: Muhammadiyah Akan Tetap Pada Kittahnya

Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang akan ‘menjewer’ Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika tak menentukan sikap di Pilpres 2019. Muhammadiyah konsisten dengan Kittahnya.

Terkait Desakan Amien Rais, Dadang Kahmad: Muhammadiyah Akan Tetap Pada Kittahnya
Ketua PP muhammadiyah, Dadang Kahmad/Sm

MONITORDAY.COM – Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang akan ‘menjewer’ Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika tak menentukan sikap di Pilpres 2019. Menurutnya, pernyataan Amien Rais sebagai sesuatu yang wajar, selain beliau tak lagi di struktural Muhammdiyah, juga karena posisinya sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN.

“Pak Amien sudah tak lagi di struktural Muhamadiyah, menurut saya wajar saja. Apalagi beliau merupakan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, yang membutuhkan dukungan,” kata Dadang Kahmad dalam pernyataannya di salah satu stasiun televisi, Selasa (20/11) malam.

Dadang Kahmad menegaskan, Muhammadiyah terikat dengan kittah tahun 1971 di Makassar, maupun Kittah tahun 2002 di Denpasar. Kata dia, dalam kittah tersebut jelas disebutkan, Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik.

“Muhammadiyah terikat dengan kittah tahun 1971 di Makassar, maupun Kittah tahun 2002 di Denpasar. Dimana disana disebutkan, Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, dan juga menjaga kedekatan yang sama kepada semua partai politik,” tegasnya.

“Muhammadiyah tidak akan bermain di politik praktis. Kita adalah organisasi kemasyarakatan, organisasi yang membina keberagaman.”

Menurut Dadang, muhammadiyah selalu konsisten dan stabil sebagai organisasi dakwah amar ma’ruf nahyi munkar. Bukan organisasi politik. “Di Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun Kittah, yang kita keluarkan setiap Tanwir maupun Muktamar, itu mengikat kita warga muhammadiyah,” tuturnya.

Meski begitu kata Dadang, bila pun ada orang struktural yang memutuskan menjadi calon anggota legislatif atau tim sukses salah satu pasangan di Pilpres 2019, Muhammadiyah tetap menghargainya. Dan menurutnya, siapa pun itu pasti sudah tahu konsekuensinya.

“Kalau menjadi calon anggota legislatif atau tim sukses, maka mesti berhenti dari kepengurusan Muhammadiyah. Kalau dia di Pimpinan Pusat, dia harus berhenti dari kepengurusannya, itu karena akan mengganggu stabilitas organisasi,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di sela-sela Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, pada Selasa (20/11/2018) seperti dilansir Antara, menyatakan akan ‘menjewer’ Haedar Nashir jika Muhammadiyah tidak menentukan sikap dalam pemilihan presiden.

“Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di Pilpres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer,” kata Amien.

Menurut Amien, Muhammadiyah hanya layak menyerahkan pilihan pada setiap kader Ormas Islam itu pada Pemilu Legislatif 2019 saja, tetapi tidak untuk Pilpres.