Ketum KASBI: Selama Ini Suara Buruh Hanya Dimanfaatkan Penguasa
Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh (KASBI), Nining Elitos, menyebut, bahwa buruh selama ini hanya dianggap sebagai lumbung suara para penguasa. Menurutnya, penguasa hanya menarik simpati kaum buruh pada saat pemilihan saja, tanpa memperhatikan kepentinganya.

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh (KASBI), Nining Elitos, menyebut, bahwa buruh selama ini hanya dianggap sebagai lumbung suara para penguasa. Menurutnya, penguasa hanya menarik simpati kaum buruh pada saat pemilihan saja, tanpa memperhatikan kepentinganya.
"Buruh selalu dijadikan lumbung suara. Tapi kita lihat beberapa kali ganti rezim, belum mengedepankan bagaimana kepentingan rakyat," kata Nining dalam acara diskusi 'Berburu Suara Buruh di Tahun Politik' di Studio Kopi Sang Akar, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (31/3/2018).
Hal itu dikatakan Nining, ketika melihat penguasa saat ini tidak memperhatikan kepentingan buruh. Ia menyebut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan dan Nomor 36 Tahun 2016 tentang magang.
"Peraturan itu semakin membuat keterperosokan kaum buruh, karena upah naik berdasar pertumbuhan ekonomi dan inflasi," sambung Nining.
Menurut Nining, adanya aturan tersebut bukannya mensejahterkan buruh, justru menunjukan adanya kriminalisasi kepentingan buruh. Kerena akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari para buruh.
Kemudian Nining mencontohkan bagaimana penguasa saat ini menkriminalisasi kepentingan buruh.
"Buruh Pabrik Semen Gresik di Jawa Timur, untuk pertama kalinya anggota kami dipenjara, di Tangerang, dikriminalisasi hanya karena mengkritik pemerintah," urai Nining.
[Fsm]