Terinspirasi Dari Surat Yusuf, Dokter Di Mesir Berhasil Temukan Obat Katarak

Terinspirasi Dari Surat Yusuf, Dokter Di Mesir Berhasil Temukan Obat Katarak
Sumber gambar: liputan6.com

MONITORDAY.COM - Salah satu fungsi Al Qur'an adalah obat (Syifaa) bagi para pembacanya. Tentu yang dimaksud obat di sini adalah obat ruhani bukan jasmani. Namun siapa sangka, terinspirasi dari QS. Yusuf ayat 84 dan 96, seorang dokter di Mesir berhasil membuat obat untuk menyembuhkan Katarak, gangguan penglihatan yang banyak diderita oleh orang di seluruh dunia. 

Dokter Abdul Basit Muhammad dilansir dari jurnal Health Advice berhasil membuat obat tetes mata untuk katarak. Katarak adalah penyakit gangguan pada lensa mata yang menyebabkannya tidak bisa menerima cahaya. 

Dua ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Q.S. Yusuf : 84

Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya’qub, lalu kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya’qub: “Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya”.Q.S. Yusuf : 96

Berdasarkan dua ayat tersebut, dokter Abdul Basit meneliti mengenai makna dari gamis Yusuf. Ditemukanlah makna tersembunyi dari gamis Yusuf yakni keringat. Riset diteruskan dengan meneliti keringat manusia. 

Percobaan pertama adalah merendam lensa mata yang buram ke dalam keringat. Setelah beberapa lama, lensa mata berangsur-angsur mulai tampak transparan. Hal ini membuktikan bahwa keringat mengandung komponen yang bermanfaat untuk mengobati katarak. Setelah diteliti lebih lanjut, salah satu komponen terpenting dalam penyembuhan katarak ialah turunan urea.

Tidak ada efek samping dalam penggunaan obat tsb, hal ini telah dilakukan percobaan thdp beberapa hewan dengan memberikan komponen ini sebanyak 10x lipat.

Percobaan juga telah dilakukan pada 250 sukarelawan katarak. Hasilnya lebih dari 90% sukarelawan penglihatannya kembali normal.