Tepis Kecemburuan Sosial Bantuan Pemerintah, Ojol: Kami Tak Merasa 'Dianak-emaskan'

Tak dinyana, bantuan demi bantuan membuat sekelompok orang menyebut ojek online sebagai "anak emas pemerintah". Terlebih, ada yang mendesak pemerintah berlaku adil kepada rakyat, tidak hanya ke Ojol.

Tepis Kecemburuan Sosial Bantuan Pemerintah, Ojol: Kami Tak Merasa 'Dianak-emaskan'
Komunitas Ojol Lintas Ciater/Foto: dokumen pribadi

MONITORDAY.COM - Anak usaha BUMN, PT. Pertamina (Persero) mengeluarkan kebijakan begitu istimewa kepada para ojek online (Ojol) dengan memberikan cashback 50 persen untuk pembelian BBM non-subsidi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap pengemudi ojek online yang terdampak Covid-19.

Bantuan tersebut, menjadi daftar tambah bantuan yang diberikan pemerintah kepada ojek online. Tak dinyana, bantuan demi bantuan membuat sekelompok orang menyebut ojek online sebagai "anak emas pemerintah". Terlebih, ada yang mendesak pemerintah berlaku adil kepada rakyat, tidak hanya ke Ojol.

Statement Ojol anak emas pemerintah tersebut langsung ditepis Komunitas Lintas Ciater. Saat diwawancarai, Komunitas tersebut sedang melakukan kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa. Mereka mengenakan atribut komunitas dan masker ketika mengobrol dan menjawab dengan santai setiap pertanyaan terkait statement yang kurang mengenakan bagi mereka.

Aryo, Humas Lintas Ciater mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang kami adakan setiap setahun sekali.

 "Saya bersama para anggota mengumpulkan donasi setiap minggunya untuk membantu masyarakat sekitar, dan ini merupakan visi misi berdirinya Komunitas Lintas Ciater," ujarnya saat ditemui di Tangerang Selatan, Senin (20/04/20).

Terkait statement di atas, Aryo menegaskan pihaknya tidak merasa di "anak emas" kan. Ia menegaskan, para Ojol tetap berusaha mencari uang di tengah pandemi, tanpa mengharapkan sumbangan datang. 

"Kami on aplikasi driver untuk cari orderan, bukan untuk menunggu atau mengantri customer yang mau kasih sumbangan," tandasnya.

Namun, Aryo tidak menapik sudah mendapat bantuan dari para dermawan selama pandemi Covid-19. Bahkan, dia mengaku sudah beberapa kali menerimanya bersama para anggota komunitas tersebut.

Seperti diketahui, Kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek dalam menangani Covid-19 berdampak pada  pengemudi ojek online. Pasalnya selama PSBB ojek online tidak diperkenankan mengangkut penumpang. Mereka kini hanya mendapat rezeki dari order pengiriman barang dan makanan.