Tentang Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta

Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 pemenang putaran pertama dan kedua ajek jatuh kepada Jokowi-Ahok.

Tentang Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta
Pilkada DKI Jakarta

MONDAYREVIEW.COM - Seperti diperkirakan sejak semula, Pilkada DKI Jakarta kemungkinan besar berlangsung dua putaran. Hal itu dikarenakan dari 3 kandidat yang berkontestasi tidak ada yang mencapai angka lebih dari 50 persen. Kondisi itu tercermin dari quick count berbagai lembaga survei.

Jika tidak ada sengketa dalam Pilkada DKI Jakarta, maka putaran kedua akan dilakukan 19 April 2017. Jika ada sengketa, putaran kedua mesti menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Pilkada DKI Jakarta memang berbeda ketimbang daerah lain. Di daerah lain, peraih suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang. Perbedaan di DKI Jakarta sesuai dengan Pasal 11 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jika menilik Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 juga berlangsung dua putaran. Pada putaran pertama tingkat partisipasi mencapai 65 persen dan putaran kedua 68 persen. Ada pun tingkat partisipasi pemilih pada tahun 2017 seperti dilansir situs KPU di putaran pertama mencatatkan angka 76,7 persen.

Pada tahun 2012 di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta pasangan Jokowi-Ahok meraih suara sebanyak 1.847.157 atau sebesar 42,60 persen. Pesaing utamanya yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menguntit dengan suara 1.476.648 atau sebesar 34.05 persen. Pada tahun 2012 terdapat 6 kandidat cagub-cawagub DKI Jakarta.

Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Jokowi-Ahok meraih 2.472.130 suara atau setara dengan 53,82 persen. Sedangkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli meraup 2.120.815 suara 2.120.815 suara atau setara 46,18 persen.

Dengan demikian pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 pemenang putaran pertama dan kedua ajek jatuh kepada Jokowi-Ahok. Jika merujuk hasil hitung cepat lembaga survei, Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 pada putaran pertama dimenangkan Ahok-Djarot. Mampukah mereka tetap menjadi pemenang atau disalip oleh Anies-Sandiaga di putaran kedua?