Temui Pihak Arab Saudi, Kemenag Bahas Kepastian Pemberangkatan Haji

MONITORDAY.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taufiq Rabiah untuk melakukan pembahasan terkait rencana pembukaan izin umrah dan haji bagi jemaah asal Indonesia.
Dalam pertemuan yang digelar Senin, (22/11/2021) itu, Menag Yaqut didampingi Ketua Komisi VIII DPR RI, Yanri, Sekjen Kemenag RI, Nizar Ali, Dirjen PHU, Hilman Latief, Konjen RI Jeddah, Eko Hartono, dan KUAI KBRI Riyadh Arief Hidayat.
Dalam pertemuan yang berlansung dengan hangat dan penuh keakraban itu, Menteri Taufiq Rabiah menyampaikan bahwa pihaknya memberikan jaminan rencana pembukaan umrah bagi Indonesia dalam waktu dekat.
Terkait dengan kebijakan pembukaan umrah untuk jamaah asal Indonesia, Taufiq menegaskan bahwa mereka masih melakukan kordinasi antar kementerian dari kebijakan ini dengan kementrian terkait, seperti Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, dan lain-lain.
"Serta juga meyakini bahwa segera akan dibuka kesempatan umrah untuk Indonesia. Ia juga mempertimbangkan sekali fakta bahwa penaganan Pandemik Covid 19 di Indonesia yang berjalan sangat baik," bunyi siaran pers Kemenag, dikutip Selasa (23/11/2021)
Lebih lanjut, Taufik Rabiah juga menegaskan bahwa kementeriannya sudah mendapatkan arahan agar jamaah dari Indonesia menjadi salah satu prioritas mereka karena jumlah jamaahnya yang banyak.
"Pertemuan antara Menteri Agama RI dan Menteri Urusan Haji KSA dilakukan sebagai bentuk menguatan komitmen politik dan hubungan bilateral antar dua negara yang penduduknya mayoritas Muslim ini," demikian siaran pers Kemenag.
Perbincangan Teknis Pemberangkatan Haji
Sebelumnya, pada Selasa (16/11/2021) lalu, Kementerian Agama juga telah dilakukan perbincangan awal dengan pihak Arab Saudi dalam bentuk Senior Official Meeting (SOM).
Perbincangan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Hilman Latief, dan Wakil Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdulfatah Suliman Hashat, untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan teknis untuk mengatur dan menyiapkan perjalanan umrah dan haji dari Indonesia.
Selain Dirjen PHU, hadir pula dalam pertemuan tersebut, Konjen RI Jeddah, Staffsus Menag, Direktur Umrah dan Haji Khusus, serta Konsul Haji di Jeddah.
Dalam kesempatan itu, Abdulfatah mengatakan bahwa pelaksanaan haji tahun 2022 sangat mungkin menggunakan mekanisme dan protokol kesehatan yang sama dengan umrah di masa pandemik.
"Artinya pemerintah Indonesia didorong untuk dapat menyelenggarakan pelaksanaan ibadah umrah serta manasiknya dengan protokol kesehatan yang akan disiapkan untuk pelaksanaan haji di masa pandemik," ujarnya.
Sementara itu, Hilman Latief menyampaikan kepada pihak Arab Saudi bahwa Indonesia sudah melakukan persiapan yang matang dan komprehensif untuk dapat mengirimkan jamaah umrah ke Saudi Arabia.
"Pertemuan itu akhirnya menyepakati untuk to prepare and cook together skenario, protokol dan penjadwalan yang lebih detail untuk keberangkatan jamaah umrah dalam waktu dekat," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Prokes akan menjadi aspek paling penting dalam pengaturan umrah di Indonesia dengan beberapa skenario. Pertama, jamaah yang menggunakan vaksin dari china dengan lengkap (dua dosis) sudah dapat diterima tanpa kewajiban booster.
Kedua, karantina diberlakukan untuk jamaah asal Indonesia selama tiga hari dua malam. Kedisiplinan menjalankan karantina menjadi perhatian kedua belah pihak dalam SOM.
Ketiga, memastikan bahwa tidak ada sertifikat bodong dari dokumen Kesehatan yang dibawa jamaah, baik untuk vaksin dan terutama PCR. Untuk itu harus ada validasi sertifikat PCR yang disepakati kedua negara.
"Disepakati untuk dilakukan manasik terpadu terkait pelaksanaan umrah di masa pandemi bagi jemaah Indonesia di Arab Saudi," lanjutnya.
Hilman Latief menyatakan, pertemuan SOM yang kemudian diperkuat secara diplomatik oleh Menag RI Yaqut Cholil Qoumas menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam proses negosiasi dan komunikasi masalah haji dan umrah untuk jamaah asal Indonesia.
“Apalagi Pak Menag juga sudah bertemu dengan Gubernur Mekkah, Pangeran Khalid Faisal, dan Menteri Urusan Islam HE Abdullatif Ali Sheikh, dan mereka semua menerima kunjungan Menag dengan hangat, penuh keakraban dan rasa hormat. Mereka juga ikut bersyukur atas penanganan pandemic covid-19 di Indoesia yang terus membaik,” kata Hilman.