Tangani Masalah Deportasi, Kemensos, Kemenlu, dan Polri Berkolaborasi

Dalam rangka penanganan warga negara Indonesia yang dideportasi dari luar negeri ke shelter

Tangani Masalah Deportasi, Kemensos, Kemenlu, dan Polri Berkolaborasi
Khofifah

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta – Dalam rangka penanganan warga negara Indonesia yang dideportasi dari luar negeri ke shelter, Kemensos, melalui Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan bekerjasama dengan Kemenlu dan Polri dalam hal ini Densus 88.

“Kami mendapatkan kiriman dari Densus 88 Polri, bahkan saat ini sudah masuk pada gelombang ketiga,” kata Khofifah (29/1).

Sebelumnya, staf Kementerian Luar Negeri Bali dan Kapolda Bali menginformasikan bahwa ada sebagian orang-orang yang dideportasi akan mendarat di Bali. "Saya mendapat informasi dari staf Kemenlu dan Kapola Bali, dari mereka yang dideportasi itu ada sebagian akan mendarat di Bali, lalu akan dibawa ke shelter milik Kemensos,” ujarnya.

Setidaknya ada 55 orang yang akan dikirimkan ke Kemensos dan masih bisa terus bertambah. Berdasarkan informasi  dari jumlah 55 orang itu, terdiri dari 25 dewasa dan 27 anak-anak. “Riwayat pendidikan mereka termasuk cukup terdidik, ada yang lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Universitas Brawijaya Malang, bahkan ada gelar masternya dari luar negeri Australia, ” katanya.

Kemensos sendiri memberikan pelayanan shelter ini karena kebetulan jumlah anak-anak lebih banyak daripada orang dewasa. Sehingga memungkinkan untuk memberikan ruang agar dapat dilakukan layanan terapi psikososial.

“Bagi anak-anak bisa diberikan trauma healing atau trauma konseling. Di shelter kami siap melaksanakan tugas dari kiriman Kemlu maupun Polri karena shelternya memungkinkan melaksanakan tugas tersebut,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan nantinya, setelah ada konfirmasi dari Polri dan jika mereka siap untuk dipulangkan ke daerah asal, maka Kemensos akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat.

Berdasarkan pengalaman ketika mereka akan dipulangkan, Kemensos berkoordinasi dengan bupati/walikota daerah asal mereka. "Kami pastikan masih ada proses yang akan ditindaklanjuti, jadi kami pada posisi penyapaan di shelter bagaimana anak-anak bisa mendapatkan proses tumbuh kembang yang baik hingga mereka siap dipulangkan,” tutupnya