Gelar Konferensi Pers, Menkes BGS Tuai Pujian Warganet
Retorika Menkes Budi mendapatkan banjir apresiasi dari warganet yang berkomentar melalui kanal youtube Sekretariat Presiden.

MONDAYREVIEW.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin gelar keterangan pers yang disiarkan secara live via kanal youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (29/12). Kegiatan tersebut dilaksanakan selepas serah terima jabatan menteri kesehatan. Budi Gunadi Sadikin selaku Menkes baru segera memberikan beragam informasi kepada masyarakat dengan gaya dan bahasa yang komunikatif. Retorika Menkes Budi mendapatkan banjir apresiasi dari warganet yang berkomentar melalui kanal youtube Sekretariat Presiden.
Akun Henna Sunoko mengatakan uraian Menkes sangat bagus, sistematis, konsisten, jelas, dan disampaikan secara komprehensif. Uraian Menkes juga berbasis scientific base dan evidence base. Akun Holis Marwan menyatakan bahwa menteri kesehatan sekarang jauh lebih komunikatif dan lebih klir dalam menyampaikan informasi perihal covid-19 walaupun bukan berlatar belakang kesehatan. Akun Ammat Banu mengatakan bahwa komunikasi Menkes BGS khas gaya komunikasi seorang Bankir Bank Mandiri. Detail, runut, menguasai data dan mudah dimengerti. Pujian-pujian warganet tersebut seolah menepis keraguan kapasitas Menkes BGS yang tidak berlatar belakang medis.
Dalam keterangan persnya, Menkes BGS menyampaikan beberapa poin penting terkait penanganan covid-19:
- Persiapan Ketersediaan Vaksin
Dari 269 juta rakyat Indonesia, ada 188 juta orang dengan usia di atas 18 tahun. Dari angka itu, di luar yang memiliki komorbid berat, pernah positif COVID, dan ibu hamil. Jumlah target vaksinasi sebanyak 181 juta orang. Dengan perhitungan 1 orang dua dosis vaksin. Dari kebutuhan itu, ditambah 15 persen untuk cadangan.
Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin. Pemerintah berkomitmen bisa mengamankan jumlah tersebut. Ada 5 jalur pengadaan vaksin. Melalui 4 kerjasama bilateral, dan 1 multilateral. 4 Kerjasama bilateral pengadaan vaksin. Di antaranya, dengan Sinovac asal China sebanyak 125 juta dosis vaksin. Kedua, dengan Novavax asal AS-Kanada sebanyak 130 juta dosis. Ketiga Astra Zeneca, Inggris untuk 100 juta dosis vaksin. Dan BioNTech Pfizer asal AS- Jerman sebanyak 100 juta dosis vaksin.
Sementara 1 kerjasama multilateral dengan GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunisation) dari WHO. Yang akan memberikan vaksin gratis untuk sekitar 3 - 20 persen jumlah penduduk di Indonesia. Atau setara 16 juta-100 juta dosis vaksin. Awal tahun depan semua proses pengadaan vaksin sudah selesai. Pemerintah telah mengamankan 660 juta dosis vaksin.
- Rencana Vaksinasi
Tahapan vaksinasi: Pertama untuk nakes 1,3 juta orang. Petugas publik 17,4 juta. Lansia di atas 60 tahun 21,5 juta orang. Baru masyarakat umum.
- Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Liburan
Dalam beberapa libur panjang terakhir selalu ada lonjakan kasus. Antara 30-40 persen. Sementara posisi tempat tidur di ruang isolasi dan ICU RS penuh. Rata-rata dari 100 orang yang terinfeksi, 30 persennya dirawat di RS. Dan 5 persen di ICU. Untuk mengantisipasi lonjakan ini. Kemenkes bekerja sama dengan daerah menyiapkan kapasitas RS.
Berdasarkan pengalaman, lonjakan kasus terjadi 10-14 hari setelah libur selesai. Untuk itu, Kemenkes mengimbau bagi Anda yang baru datang dari luar kota pasca libur, untuk melakukan WFH. Hal ini dapat membantu menekan lonjakan infeksi setelah libur panjang.
- Temuan Mutasi Virus Baru
Ditemukan di London, strain COVID-19, yakni B117 atau N501Y adalah mutasi virus Sars-Cov 2. Virus ini terbukti lebih mudah menular, tapi tidak terbukti lebih parah. Dan bisa dideteksi dengan alat yang ada. Seperti antigen dan PCR. Sementara, virus ini belum ditemukan di Indonesia Kemenkes bersama BRIN akan mengkoordinasikan penelitian di lab-lab dan meminta RS rujukan mengirimkan sampel secara rutin ke jaringan laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.