Tak Setuju Dihapus, Krisdayanti Usul PCR dan Antigen Pelaku Perjalanan Domestik Tetap Diterapkan

Tak Setuju Dihapus,  Krisdayanti Usul PCR dan Antigen Pelaku Perjalanan Domestik Tetap Diterapkan
Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Publik menyambut antusias tes PCR maupun antigen dihapus bagi pelaku perjalanan domestik, baik perjalanan udara, laut dan darat. Kebijakan penghapusan syarat antigen - PCR itu diambil oleh Satgas Penanganan Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap. 

Ketentuan baru yang terbit 8 Maret 2022 ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.  

Namun ada juga yang tak sependapat dengan kebijakan penghapusan tersebut. Malah ujaran ketidaksetujuan justru datang dari Wakil Rakyat. 

Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti sejatinya tidak menyetujui jika pelaku perjalanan domestik, baik perjalanan udara, laut dan darat seutuhnya tidak dilakukan tes PCR maupun antigen, sebagaimana kebijakan terbaru dari Satgas Covid Nasional.

Seharusnya kebijakan pelonggaran bagi pelaku perjalanan domestik yang menggunakan transportasi umum baru dilakukan ketika vaksinasi booster minimal sudah mencapai 90 persen.

“Saya pribadi tidak setuju jika sama sekali tidak swab PCR atau antigen. Karena vaksin booster saja belum sepenuhnya. Bahkan yang sudah booster saja, masih bisa individu terkena Covid dan menularkan ke individu lain,” ujar Krisdayanti melalui pesan singkatnya kepada Parlementaria, Kamis (10/3/2022).

Terkait masih rendahnya minat masyarakat terhadap vaksin booster, legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur V ini menduga lebih disebabkan karena keinginan masyarakat yang memilih vaksin yang paling baik menurut mereka. Padahal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dimana semua vaksin dinyatakan baik.

“Masih rendahnya minta masyarakat terhadap vaksin booster, saya lebih melihat banyak masyarakat yang memilih jenis vaksin yang terbaik menurut mereka. Padahal BPOM sudah menyatakan bahwa semua vaksin baik,” ungkap KD, begitu politisi PDI-Perjuangan ini biasa disapa.  Selain itu, menurutnya, banyaknya masyarakat yang memilih vaksin juga disebabkan karena tidak semua vaksin yang dipakai di Indonesia dapat dijadikan penunjang perjalanan Internasional.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga sebagai Koordinator PPKM Darurat untuk Jawa dan Bali, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan, bahwa pelaku perjalanan domestik dengan transportasi udara, laut, maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 kedua atau Lengkap sudah tidak perlu menunjukan hasil tes antigen maupun PCR negatif.