Tak Perlu ada Penggalangan Massa Saat Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik dari pihak pemohon, termohon, dan terkait dalam sidang perselisihan hasil Pemilu (PHPU).

Tak Perlu ada Penggalangan Massa Saat Putusan Sidang MK
Aksi simpatik saat sidang MK/Foto: Alfan Ramdoni (monitorday)

MONITORDAY.COM - Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik dari pihak pemohon, termohon, dan terkait dalam sidang perselisihan hasil Pemilu (PHPU). Agenda yang diakan dilakukan kemudian adalah pembacaan hasil putusan.

Dalam menyambut putusan ini beberapa pihak menginginkan agar tidak ada penggalangan massa ke MK. Pasalnya, ada wacana akan digelar Aksi besar yang dilakukan oleh Persaudaraan Alumni 212.

Seperti yang disampaikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva. Ia meminta untuk menerima keputusan dari MK dan tidak perlu ada penggalangan massa. Kalaupun tetap menggelar aksi, harus dilakukan secara damai. 

"Jika tetap ada kelompok yang melakukan aksi unjuk rasa, ia berharap agar aksi dilakukan secara damai dan teratur," tutur Hamdan, dalam kererangan tertulis, Sabtu (22/6). 

Terkait adanya rencana PA 212 yang akan melakukan aksi halalbihalal pada saat pembacaan putusan MK, ia meminta agar aksi tersebut tidak dilakukan. "Halalbihalal di rumah sajalah untuk apa juga halalbihalal di lapangan," tuturnya.

Senada dengan itu, cendekiawan Muslim Azyumardi Azra juga meminta semua pihak tidak menggelar aksi unjuk rasa. Ia meminta agar semua pihak menunggu hasil sidang itu secara damai.

"Agar semua pihak menunggu keputusan MK dengan damai. Tidak perlu lagi memobilisasi massa untuk unjuk rasa yang bisa menimbulkan kegaduhan dan kekerasan," kata dia, kepada wartawan, Kamis (20/6).

Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menyebutkan bahwa aksi bukanlah silaturahmi. Hal ini menanggapi ungkapan bahwa rencana aksi tersebut dalam rangka silaturahmi.

"Aksi massa itu, bukan Halal bi Halal atau silaturahmi. Rakyat sudah capek dengan kegaduhan politik, apalagi membawa agama," tegas Azra.