Survei Terbaru Alvara: Jokowi-Ma'ruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandi 38,8 Persen
lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres. Hasilnya, Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari rivalnya Prabowo-Sandi.

MONITORDAY.COM - lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres. Hasilnya, Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari rivalnya Prabowo-Sandi.
"Elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul 52,2 persen, sementara Prabowo-Sandi sebesar 38,8 persen," kata peneliti sekaligus CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, saat memaparkan hasil survei terbarunya, di Jakarta, Jumat, (12/4).
Hasanuddin mengatakan, kampanye terbuka dan berbagai isu seputar Pemilu yang semakin massif menjadi salah satu faktor yang membuat gap elektabilitas kedua kandidat bergerak semakin ketat menjadi 13,4 persen pada bulan April 2019.
Ia menambahkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami kenaikan pada survei bulan April 2019, tapi kenaikan ini sudah terlambat, pemilu tinggal beberapa hari, dan kecil kemungkinan elektabilitas Prabowo-Sandi mampu menyalip Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hasanuddin mengatakan, mendekati hari pencoblosan Pemilu 2019, jumlah pemilih yang belum memutuskan semakin turun. yakni angka 11 persen, kini menjadi sekitar 9 persen.
Sementara dari pemilih 'undecided voters' masyarakat cenderung akan memilih Jokowi-Ma'ruf 57,7 persen dan Prabowo-Sandi 42,8 persen.
Terkait soliditas pendukung, Hasanuddin mengatakan, bahwa pendukung masing-masing calon sudah cukup solid meskipun terdapat sejumlah pemilih yang mungkin akan mengubah pilihan (swing voters).
"Sebesar 13,3 persen dari pemilih Joko Widodo KH Ma’ruf Amin sedangkan 10,4 persen dari pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mungkin akan mengubah pilihan," ujarnya.
Survei ini dilaksanakan pada 2-8 April 2019, di seluruh provinsi di Indonesia. metode yang digunakan yaitu wawancara tatap muka kepada 2.000 responden yang berusia 17 tahun ke atas yang mempunyai hak pilih, dengan margin of error 2,23 persen.