Solusi Hadapi Krisis Nilai Tukar
Perlu menggairahkan investasi Portofolio
MONDAYREVIEW- Nilai tukar Rupiah yang terus tertekan telah mengakibatkan kepanikan pasar. Berbeda dengan kondisi overshoot yang terjadi di tahun 1998, justru saat ini pemerintah harus lebih berhati-hati. Strategi nyata dalam memperbaiki nilai tukar mata uang kita sangat penting untuk menenangkan pasar. Hal tersebut disimpulkan dari paparan Bos MNC Group Hary Tanoe sebagaimana dirilis oleh akun media sosialnya.
Labih lanjut Hary menegaskan eksportir harus mengkonversi USD yang diterimanya ke dalam Rupiah senilai kandungan bahan baku lokal yang digunakannya dalam menghasilkan produk ekspor. Untuk itu pemerintah harus membuat regulasi bukan sekedar himbauan. Himbauan saja tidak akan efektif.
Hary juga menegaskan perlunya menggairahkan investasi Portofolio. Berbeda dengan investasi langsung, investasi portofolio (portfolio investment) adalah arus modal internasional dalam bentuk pembelian aset-aset finansial seperti saham, obligasi dan commercial papers lainnya. Jenis investasi inilah yang paling cepat menyebar keseluruh penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar modal di pusat-pusat keuangan internasional, seperti New York, London, Paris, Frankfurt, Tokyo, Hongkong dan Singapura.
Kebijakan yang mendorong ekspor dengan kawasan ekonomi khusus, insentif pajak, kemudahan perizinan, dan kemudahan dalam peraturan terkait ketenakgakerjaan. Walaupun ini bukan kebijakan baru, namun dipastikan akan mampu menggairahkan ekspor.
Ekonomi Indonesia Rapuh karena kesenjangannya tinggi. Masih banyak orang yang menganggur. Bonus demografi belum menjadi berkah bahkan masih menjadi beban. Jumlah pemberi kerja harus tumbuh lebih cepat dibandingkan pencari kerja. Dengan demikian kesejahteraan buruh juga akan semakin naik.
Berangkat sama dengan India, RRC bisa tumbuh 9-12 persen. India tetap menjadi negara miskin. Pendapatan perkapita India masih rendah. Karena kesenjangan ekonomi India yang tinggi, negara itu belum mampu beranjak dari posisinya sebagai negara yang miskin.
10 tahun lagi RRC akan menyalip AS karena kebijakannya yang mampu memangkas kesenjangan ekonomi. Kelas menengah mereka semakin kuat. Sehingga semakin banyak orang yang menjadi pengusaha. Investasi mereka pun menyebar ke seluruh penjuru dunia.
<div style="position:relative;height:0;padding-bottom:56.27%"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/91J37OFsX0E?ecver=2" style="position:absolute;width:100%;height:100%;left:0" width="640" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe></div>