Soal Spanduk Larangan Salati Mayat Pro-Ahok, Begini Kata FPI

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan FPI sama sekali tidak terkait dengan spanduk yang melarang menyalati mayat pro-Ahok.

Soal Spanduk Larangan Salati Mayat Pro-Ahok, Begini Kata FPI
Ilustrasi

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif mengatakan FPI sama sekali tidak terkait dengan spanduk yang melarang menyalati mayat pro-Ahok.

Seperti diketahui, beberapa hari ini sebuah spanduk yang terpampang di sebuah masjid di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan menjadi viral.

Pasalnya dalam spanduk tersebut, tertuliskan masjid tersebut tidak akan menyalati jenazah pendukung atau pembela Ahok, yang diduga menistakan agama.

“Itu (spanduk) bukan dari kami. Bisa jadi spanduk itu sebagai bentuk kekecewaan pengurus masjid. Namun, dia memastikan FPI tak ada kaitannya dengan hal itu. Mungkin itu bentuk kekecewaan dari beberapa pengurus masjid saja. FPI nggak pernah buat spanduk yang aneh-aneh,” katanya, Minggu (26/2).

Lebih lanjut Slamet mengatakan, syariat Islam mewajibkan sesama muslim untuk mengurus jenazah baik memandikan, menyalati hingga menguburkannya. Hal itu pula yang menjadi acuan FPI.

“Karena itu kan hukumnya fardu kifayah. Kalau enggak dilaksakan ya kena dosa semua,” papar Slamet.

Oleh karena itu, lanjutnya, FPI sebagai ormas yang bergerak di bidang dakwah terus mengimbau kepada umat muslim untuk menjaga kedamaian dan ketenteraman. Ormas yang didirikan Habib Rizieq Shihab itu tak ingin ada kegaduhan.

“Segera cabut spanduk-spanduk yang bernada provokatif, karena kalau ada yang seperti itu FPI selalu dikaitkan," pungkasnya.