Soal Kelangkaan Oksigen, Pemprov Jabar Tambah Armada Pengangkut Gas

Soal Kelangkaan Oksigen, Pemprov Jabar Tambah Armada Pengangkut Gas
Ilustrasi/ Dok. ANTARA.

MONITORDAY.COM - Kasus Covid-19 di Tanah Air terus melonjak. Sehingga, keterisian rumah sakit di Jawa Barat (Jabar) meningkat. Hal itu membuat permintaan rumah sakit terhadap gas oksigen untuk perawatan pasien terus bertambah.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, Taufiq Budi Santoso, menyebutkan Pemprov Jabar intens menyusun strategi untuk menjaga stok oksigen rumah sakit-rumah sakit.

Menurut dia, Pemprov Jabar tengah mendorong produsen gas oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat. Pasalnya, kebutuhan rumah sakit akan oksigen terus mengalami peningkatan.

"Distribusi juga akan ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatkan armada pengangkut dan sumber daya manusia, sopir dan tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan mengidentifikasi rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," ucap Taufiq melalui keterangan yang diterima, Minggu (4/7/2021).

Lebih lanjut, ia menyatakan Divisi Manufaktur Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar akan melakukan pengadaan tabung oksigen baru untuk rumah sakit-rumah sakit di Jabar.

"Kami akan mulai menjajaki kerja sama dengan produsen atau pabrik oksigen lain di luar Jabar, seperti PT Krakatau National Resources, untuk menyuplai oksigen ke Jabar. Ini sedang ditindaklanjuti oleh Biro Pengadaan Barang/Jasa," ungkapnya.

"Sedangkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat selain rumah sakit, akan di-follow up oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jabar," imbuhnya.

Taufiq mengatakan, dalam penanganan pandemi Covid-19, solidaritas dan kolaborasi untuk kemanusiaan harus menjadi yang utama. Sedangkan atas administrasi wilayah tidak boleh menjadi penghalang kolaborasi, bahkan terkait suplai oksigen.

"Saat oksigen di Jabar aman, produsen oksigen di Jabar turut menyuplai oksigen ke daerah lain. Daerah yang kelebihan stok, bisa membantu daerah yang kekurangan stok oksigen," ucapnya.

Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan oksigen yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat di wilayahnya yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen.

"Kita dahulukan rumah sakit yang menurut kajian dokter perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," tuturKang Emil.