Soal Hasil Survei Median, TKN: Paslon 02 Tak Akan Bisa Kejar Jokowi-Ma’ruf
Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terkait elektabilitas dua pasangan Capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasil survei tersebut sangat berbeda jauh dari kebanyakan survei yang ada.

MONITORDAY.COM – Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terkait elektabilitas dua pasangan Capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasil survei tersebut sangat berbeda jauh dari kebanyakan survei yang ada.
Disebutkan bahwa selisih dari Paslon nomor urut 01 dengan 02 hanya 9,2 persen, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Hasil ini jauh dibanding lembaga survei kebanyakan yang menunjukan selisih keduanya rata-rata 20 persen.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Tb Ace Hasan Syadzily menyebut lembaga survei Median patut dicurigai. Dia mengatakan bahwa lembaga survei yang hasilnya jauh dari kebanyakan lembaga survei lain, kebenarannya harus dipertanyakan.
"Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik,” kata Ace, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/1).
Ace mengungkapkan, ada suatu skema framing politik dari Paslon 02 supaya hasil elektabilitasnya dianggap tidak terlalu jauh selisihnya dari Paslon 01. Hal ini karena, Survei Median dirilis tidak terlalu lama dari rilis survei internal Paslon 02 yang mengklaim selisihnya hanya 10 persen.
"Beberapa saat setelah klaim survei internal paslon 02 itu disampaikan ke publik, muncul rilis Median menjustifikasi klaim survei internal bahwa selisih elektabilitas pada bulan januari yang tinggal satu digit,” tuturnya.
Meski begitu, Politisi Partai Golkar ini mengaku yakin elektabilitas Paslon 02 tidak dalam waktu tiga bulan hingga berlangusngnya Pilpres tidak akan bisa mengejar Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf. Karena dalam survei Median sendiri kenaikan elektabilitasnya cenderung lambat.
“Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat. Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2 persen. Maka selisih 9,2 persen, dalam 3 bulan ke depan, dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar," ujarnya.
Hal tersebut, Lanjut Ace, ditambah dengan banyaknya blunder yang dibuat oleh Paslon 02 dan timnya beberapa waktu terakhir ini. Dia berkeyakinan hal tersebut akan menghambat kenaikan elektabilitas Prabowo sandi, dan tidak akan bisa menandingi Paslon 01.