Sinergi BUMN Ultramikro dan Pembiayaan 30 Juta Usaha 

Sinergi BUMN Ultramikro dan Pembiayaan 30 Juta Usaha 
Menteri Negara BUMN Erick Thohir/ net

MONITORDAY.COM - Dampak pandemi sangat berat menekan perekonomian dunia. Berbeda dengan berbagai krisis yang pernah dialami manusia dalam sejarah peradaban. Sebagian besar dunia usaha terdampak, daya beli dan belanja konsumen menurun, dan pengangguran merebak.

Tiongkok dan Amerika Serikat mungkin telah sedikit bernafas lega. Demikian juga dengan negara-negara Eropa yang telah melewati beberapa kali puncak gelombang pandemi Covid-19 ini. Sebagai negara maju dan berpenghasilan tinggi beberapa negara memiliki kemampuan untuk segera memulihkan keadaan ekonominya. Lain halnya dengan Indonesia dan beberapa negara yang tengah beranjak menyejajarkan diri dengan negara-negara maju, pemulihan ekonomi belum terlihat nyata. 

Survei BI menunjukkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi COVID-19 dengan rata-rata mengalami penurunan penjualan antara 30-50 persen. Tak banyak yang mampu bertahan. Sebagian terkapar dan hanyut ditelan gelombang pandemi

Dari 65 juta dunia usaha yang ada di Indonesia, sebanyak 99,9 persennya adalah UMKM. 

  • Usaha besar hanya 5.637 (0,01 persen), 
  • Usaha kecil 798.679 (1,22 persen), 
  • Usaha menengah 65.465 (0,10 persen), 
  • Usaha mikro dan ultramikro 64 juta (98 persen)

Sementara dilihat dari akses pembiayaan didapatkan data bahwa:

  • 30 juta UMKM belum memiliki akses kepada sumber pendanaan.
  • 15 juta terlayani oleh sumber pendanaan mulai dari bank, gadai, group lending, BPR, hingga fintech.
  • 18 juta tidak terlayani.

Usaha untuk membantu pembiayaan UMKM masih sangat fragmented dan jalan sendiri-sendiri. Bangkitnya usaha mikro dan ultramikro ini menjadi bagian penting untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional saat pandemi saat ini. Perlu consolidated effort agar dukungan dan komitmen bagi jutaan pelaku usaha kecil benar-benar efektif dan luas jangkauannya. 

Sinergi ekosistem BUMN ultramikro akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty dalam sebuah siaran pers yang diterima kalangan media pada Selasa (8/6/2021)

Sinergi ekosistem sektor ultramikro dari tiga perusahaan BUMN ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh pelaku ultramikro khususnya dan UMKM, serta masyarakat pada umumnya

Sinergi ekosistem yang dilakukan tiga BUMN yakni PT BRI, PT Pegadaian, dan PT PNM untuk makin luas menjangkau usaha mikro dan ultramikro ini. Menurut Erick Thohir, manfaat positif dari sinergi BUMN untuk ultra mikro akan dirasakan pelaku usaha karena mereka berpeluang besar mendapat pembiayaan berbunga rendah di masa depan. 

Dengan sinergi ini, maka akses pendanaan lembaga keuangan formal akan meningkat, dengan akses pendanaan yang makin meningkat maka daya saing juga akan meningkat, lalu akan menghasilkan penguatan ekonomi nasional khususnya masa pandemi ini. 

Di sisi lain, tentunya masing masing BUMN juga diuntungkan dengan makin besarnya dan luasnya layanan nasabah. Model bisnis ekosistem ultra mikro akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM dan pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI.

Holding BUMN untuk ultra mikro bertujuan mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultra mikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar nasabah ultra mikro.