Sikapi Pergolakan Politik Afghanistan, MUI Serukan Delapan Hal Ini

Sikapi Pergolakan Politik Afghanistan, MUI Serukan Delapan Hal Ini
Sumber gambar: mui.or.id

MONITORDAY.COM - Situasi Afghanistan pasca berkuasanya Taliban dan hengkangnya Amerika Serikat belum stabil. Proses transisi kekuasaan masih berlangsung diiringi dengan insiden-insiden yang memakan korban jiwa. Menyikapi situasi terkini Afghanistan, Majelis Ulama Indonesia sampaikan taushiyah yang berisi 8 poin pernyataan. 

Pernyataan tersebut bernomor Kep-2072/DP-MUI/IX/2021 dan ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Berikut kutipan tujuh poin yang disampaikan MUI:

Pertama, Mengimbau kepada para pemimpin politik dan suku serta semua pihak di Afghanistan untuk mengedepankan musyawarah, perdamaian, persatuan, persaudaraan, tolong menolong, sehingga tercipta tatanan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang lebih kuat, berdaulat, dan bermartabat di Afghanistan. Sesuai perintah Allah SWT dalam al-Quran al-karim. 

Kedua, Untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di Afghanistan, perlu meneladani Nabi Muhammad SAW saat memulai membangun Madinah, yaitu: (1) merukunkan dan mendamaikan antara suku Aus dan Khazraj yang telah bertikai selama ratusan tahun. Dua suku ini kemudian dikenal dengan sebutan sahabat Anshor. (2) mempersaudarakan dan mempersatukan antara sahabat Anshor dan Muhajirin. (3) menciptakan persatuan antar suku, kelompok, dan penganut agama untuk membangun dan membela negara Madinah sebagai negara yang heterogen, multi suku dan multi agama.

Ketiga, Untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di Afghanistan, perlu meneladani Nabi Muhammad SAW saat memulai membangun Madinah, yaitu: (1) merukunkan dan mendamaikan antara suku Aus dan Khazraj yang telah bertikai selama ratusan tahun. Dua suku ini kemudian dikenal dengan sebutan sahabat Anshor. (2) mempersaudarakan dan mempersatukan antara sahabat Anshor dan Muhajirin. (3) menciptakan persatuan antar suku, kelompok, dan penganut agama untuk membangun dan membela negara Madinah sebagai negara yang heterogen, multi suku dan multi agama.

Keempat, Mendorong pemerintah untuk terus menjalin kerjasama dengan negara-negara muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan badan Internasional lainnya dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan dan solusi perdamaian abadi di Afghanistan. 

Kelima, Mengimbau kepada semua pemimpin negara-negara di dunia dan masyarakat internasional untuk tidak melakukan intervensi terhadap proses politik internal di Afghanistan.

Keenam, Mengimbau kepada semua pemimpin politik, suku dan elemen masyarakat Afghanistan untuk melakukan proses politik secara damai sehingga terbentuk pemerintahan yang berdaulat. 

Ketujuh, Mengimbau kepada masyarakat, terutama umat Islam Indonesia, agar dalam menyikapi masalah Afghanistan lebih mengedepankan sikap Wasathiyah, konstruktif dan menghindari sikap-sikap yang dapat memicu dan menimbulkan pertentangan dan polarisasi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. 

Kedelapan, Mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk memanjatkan doa semoga Allah yang Maha Kuasa melindungi rakyat Afghanistan dan segera tercipta perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan di Afghanistan.