Sikapi Covid-19 dengan Pemahaman Jabariah dan Qadariyah

Jalan tengah yang dimaksud Amirsyah adalah memadukan keyakinan kepada Allah (Jabariyah) dengan ikhtiar (Qadariyah).

Sikapi Covid-19 dengan Pemahaman Jabariah dan Qadariyah
Wasekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan/Net

MONITORDAY.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr Amirsyah Tambunan mengatakan, dalam konteks  menyikapi Pandemi Covid-19 seorang muslim harus mendekatkan pemahaman yang mengambil jalan tengah (wasathiyah).

Jalan tengah yang dimaksud Amirsyah adalah memadukan keyakinan kepada Allah (Jabariyah) dengan ikhtiar (Qadariyah).  

"Jadi saat manusia sudah tidak ada upaya lain, maka berpikir ala Jabariyah. Lebih menenangkan dan sebuah jalan keluar yanh baik (tawakkal) setelah adanya ikhtiar yang maksimal (qadariyah)," ujarnya di Jakarta, Sabtu (21/03/20).

Dalam sejarah teologi Islam, lanjut Amirsyah menjelaskan, dikenal istilah Jabariah yang berarti pasrah kepada Allah dan Qadariyah yang berarti ikhtiar (free will and free act).

"Ada yang berkesimpulan berfikirnya seperti bumi dan langit. Artinya mempertentangkan kedua keyakinan tersebut," ujarnya.

"Dengan ungkapan lainnya kita membaca konsep Anthropo centris (segala baik dan buruk berpusat pada manusia) dan Theopo centris (semua terpusat pada Tuhan)," imbuh Amirsyah yang juga Sekjen Asosiasi Dosen ini kemudian.

Karena itu dalam konteks menyikapi Covid-19, Amirsyah menyarankan agar setiap muslim mampu memadukan keyakinan kepada Allah (Jabariyah) dengan ikhtiar (Qadariyah).