Sesalkan Kapal Tenggelam di Waduk Kedungombo, Ganjar Pranowo: Pengelola Harus Bertanggungjawab

Sesalkan Kapal Tenggelam di Waduk Kedungombo, Ganjar Pranowo: Pengelola Harus Bertanggungjawab
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo/ Tangkapan layar youtube Ganjar Pranowo.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyesalkan atas terjadinya tragedi kapal tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo Boyolali pada Sabtu (16/5/2021) kemarin. Ia pun menekankan kejadian serupa tak boleh terjadi lagi.

Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 20 orang wisatawan menjadi korban tragedi tenggelamnya kapal wisata Waduk Kedungombo. Dari jumlah itu, 11 orang berhasil selamat, sementara 6 korban meninggal dunia dan 3 korban belum ditemukan.

"Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," kata Ganjar di Semarang, Minggu (16/5/2021).

Politikus PDI-Perjuangan itu menyebutkan kejadian seperti ini harus menjadi pembelajaran. Dirinya juga telah meminta seluruh Bupati/Wali Kota tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi pengunjung maupun keselamatannya.

Menurut Ganjar, kejadian di Kedungombo sangatlah vatal. Dia juga telah mendapat kiriman video terkait kejadian itu.

"Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggungjawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut," tandasnya.

Selain melebihi kapasitas, ujar Ganjar, para penumpang juga tidak dibekali life vest saat menaiki kapal itu.

"Itu kan sangat berbahaya. Jelas SOP nya pasti diabaikan oleh mereka," ucapnya.

Orang nomor satu di Jateng itu mengingatkan pada seluruh pengelola pariwisata agar hal itu menjadi perhatian. Sedangkan tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan.

"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," imbuhnya.

Bukan hanya kejadian tragis Kedungombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng. Dirinya juga mendapat beberapa laporan masuk perihal keramaian pengunjung terjadi di obyek wisata Dieng dan juga Tawangmangu.

Selain itu, di beberapa destinasi lain juga keramaian terjadi. Tak hanya di Jateng, keramaian pengunjung juga terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.

"Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Bupati/Wali Kota ndak usah ragu menutup kalau itu tak ditaati. Daerah lain juga sama, kerumunan banyak dan itu membahayakan. Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," pungkas Ganjar.