Senjata Pemusnah Massal, Perang, dan Film ‘Prince of Persia’
Dikisahkan kota suci Alamut dipercayai telah menjual senjata kepada musuh Persia. Berbekal informasi tersebut, pre-emptive strike pun dilakoni Kerajaan Persia

MONDAYREVIEW.COM – Amerika Serikat menabalkan dirinya sebagai polisi dunia. Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat memang semakin terkukuhkan sebagai negara super power. Sempat mengalami perang dingin dengan Uni Soviet, tercerai berainya Uni Soviet di periode 1990-an praktis kian mengukuhkan negeri Paman Sam sebagai negara adikuasa.
Amerika Serikat diantaranya menunjukkan peran sebagai polisi dunia di era Presiden George W.Bush dengan menyerang Irak. Dalih yang diajukan Irak memiliki senjata pemusnah massal.Alhasil pemimpin Irak Saddam Hussein terjungkal bahkan hingga dihukum gantung. Irak pun dilanda konflik sektarian dan hingga kini belum mampu mencapai kestabilan ekonomi dan politik yang baik. Sementara itu senjata pemusnah massal yang digadang-gadang justru tidak tertemui.
Dalam lanskap sinema, pola tuduhan memiliki senjata dan kemudian penyerangan dapat dijumpai di film Prince of Persia: The Sands of Time. Dikisahkan kota suci Alamut dipercayai telah menjual senjata kepada musuh Persia. Berbekal informasi tersebut, pre-emptive strike pun dilakoni Kerajaan Persia dengan menyerang serta menguasai kota suci Alamut.
Pada perjalanan kisahnya ternyata informasi menjual senjata itu palsu sehingga alasan penyerangan Kerajaan Persia pun menjadi tidak sahih lagi. Ternyata itu hanyalah akal-akalan dari Nizam (Ben Kingsley) untuk mendapatkan pisau belati yang mampu mengembalikan ke masa lampau. Pisau belati tersebut terdapat di kota suci Alamut. Nizam ingin kembali ke masa lampau agar dirinya bisa menjadi Raja Kerajaan Persia.
Film Prince of Persia: The Sands of Time mengingatkan kembali perlunya informasi yang tepat dalam mengambil keputusan. Di samping itu perang dapat meluluhlantahkan suatu kota ataupun negeri. Dan jangan lupakan bisa jadi kepentingan perang sesungguhnya ditunggangi oleh kepentingan tertentu, seperti yang dilakukan Nizam.