Sekolah Yang Rusak di Bima Siap Diperbaiki Oleh Kemendikbud
Banjir bandang yang menerjang Kota Bima dan Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat telah membuat sekolah yang berada di sana rusak berat

MONDAYREVIEW.COM, Bima – Banjir bandang yang menerjang Kota Bima dan Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat telah membuat sekolah yang berada di sana rusak berat. Hal ini telah mendapat sinyal positif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia yang siap memperbaiki seluruh sekolah yang rusak akibat banjir bandang tersebut.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah meminta Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat, Muhammad Irfan, untuk melakukan pendataan seluruh sekolah yang terdampak banjir.
“Data dan informasi mengenai kondisi sekolah yang terdampak banjir akan kami laporkan ke Kemendikbud untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menurutnya, banjir bandang telah menyebabkan sejumlah sekolah terendam banjir dan mengalami kerusakan fisik bangunan. Ditambah juga peralatan elektronik pendukung kegiatan belajar mengajar mengalami kerusakan. Untuk hal itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
"Makanya kami ingin memastikan mana saja sekolah yang terkenda dampak banjir. Tim LPMP akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah," tambahnya.
Waktu Ujian Nasional yang tinggal beberapa bulan lagi juga menjadi perhatiannya. Ia berharap agar semua sekolah yang rusak segera diperbaiki sehingga dapat melaksanakan Ujian Nasional 2016 dengan baik.
"Harapan LPMP NTB selaku kepanjangan tangan Kemendikbud, sekolah-sekolah yang rusak segera diperbaiki agar aktivitas pendidikan pulih kembali," katanya.
Selain bertugas mendata sekolah yang mengalami kerusakan, LPMP NTB juga menyerahkan bantuan logistik untuk para korban banjir yang mana dana bantuan tersebut didapat dari seluruh pegawai LPMP NTB.
Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB, diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12). Banjir bandang susulan kembali terjadi di Kota Bima, pada Jumat (23/12), sekitar pukul 12.30 Wita.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB merilis sebanyak 105.758 jiwa penduduk di Kota Bima, terkena dampak banjir bandang tersebut.