Sekjen PSI: Kiyai Ma'ruf Pakai Bahasa Al-qur'an, Bahasa Santri Sehari-hari
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (RJA) menyebut pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang mengatakan 'buta dan budek' yakni menggunakan bahasa Al-Qur'an

MONITORDAY.COM - Sekjen PSI Raja Juli Antoni (RJA) menyebut pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang mengatakan 'buta dan budek' yakni menggunakan bahasa Al-Qur'an.
Kyai Ma’ruf justru mempergunakan bahasa AlQur’an, bahasa yang biasa dipergunakan santri sehari-hari," kata RJA dalam keterangannya yang ditetima Monitorday.com, di Jakarta, Minggu, (11/11).
Menurut RJA, sosok Cawapres Ma'ruf Amin dengan label keulamaannya tentu menyebut 'buta dan budek,' tanpa tendensi amarah sedikitpun.
"Kyai Ma’ruf adalah ulama besar. Ulama yang sudah “mapan” secara spritual dan emosional. Jadi tidak ada kemarahan dalam nada bicaranya ketika mengatakan “budek dan buta”," tutur RJA.
Hal itu (red: buta dan budek), kata RJA, dalam al-qur'an sudah dijelaskan untuk mendeskripsikan orang-orang tidak mau menerima kebenaran mesti sudah berulang-ulang kali sudah didakwahkan.
"Dalam Surat Al- Baqorah ayat 18 Allah berfirman: Mereka pekak, bisu, buta maka tidaklah mereka akan kembali (kejalan yang benar)," pungkasnya.