Sebagai Agent Of Change, Mahasiswa Harus Membuat Perubahan Nyata Bagi Masyarakat

Sosok mahasiswa dalam pergulatan sejarah perubahan bangsa sejak masa kemerdekaan hingga saat ini memiliki elan vital. Karena sejatinya, tugas mahasiswa salah satunya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tidak memulu dengan kehidupan intelektual di kampus tetapi juga harus peka terhadap issue sosial yang berkembang di masyarakat. 

Sebagai Agent Of Change, Mahasiswa Harus  Membuat Perubahan Nyata Bagi Masyarakat
Peserta Darul Arqam Madya (DAM) Nasional, PC IMM Pekalongan, Sabtu (27/7)/Foto: Ist

MONITORDAY.COM – Sosok mahasiswa dalam pergulatan sejarah perubahan bangsa sejak masa kemerdekaan hingga saat ini memiliki elan vital. Karena sejatinya, tugas mahasiswa salah satunya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tidak memulu dengan kehidupan intelektual di kampus tetapi juga harus peka terhadap issue sosial yang berkembang di masyarakat. 

Hal ini sampaikan oleh Ketua Umum PC IMM pekalongan, Fitra Yogi Aditya yang menjelaskan fungsi sebagai mahasiswa dalam kegiatan Darul Arqom Madya (DAM) nasional.   

Pertama, mahasiswa sebagai agent of change, “yaitu mahasiswa perlu membuat sebuah perubahan yang nyata bagi kehidupan masyarakat,” ujar Fitra di STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Sabtu (27/9).

Kedua, lanjutnya, mahasiswa sebagai sosial kontrol yang mampu memberikan pengawasan kepada lingkungannya untuk bisa sadar dan memberikan kritis kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPD IMM Jawa Tengah, Badrun Nuri mengatakan bahwa untuk memahami idelogi Muhammadiyah dan IMM tidak mudah dalam gerakan intelektual saat ini, karena harus memahami tajdid (pembaharuan) dan purifikasi.

“keduanya tersebut harus dipahami secara beriringan,” kata Badrun

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana DAMNAS, Adam Husen melaporkan jumlah peserta yang mengikuti DAMNAS di Pekalongan sejumlah 35 dari berbagai cabang se-Indonesia.

“Mohon maaf apabila selama kedatangan proses pelaksanaan masih kurang enak menjamunya,” kata Adam.