SBY dan Kicauannya di Twitter

SBY memandang pendapatnya secara utuh bisa jadi tak dimuat di media massa.

SBY dan Kicauannya di Twitter
SBY kala Dies Natalis Partai Demokrat di JCC Senayan

MONDAYREVIEW.COM – Pada peringatan Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku (9/2) Presiden Joko Widodo menyoroti media sosial dan media arus utama. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut media sosial dan media arus utama dapat berjalan beriringan dengan keunggulannya masing-masing.

“Tapi saya yakin meskipun digempur media sosial, media arus utama tak akan hilang. Keduanya akan sama-sama eksis. Media sosial unggul karena kecepatan. Sementara media arus utama menonjol karena akurasi serta kedalaman materinya,” kata Jokowi.

Media sosial sendiri sekarang ini memiliki peran sebagai penyedia sumber berita. Contohnya adalah ketika sosok berpengaruh mengeluarkan pendapat via media sosial, maka dari sanalah berita dapat bermula.

Dalam lanskap politik Indonesia, sosok Susilo Bambang Yudhoyono belakangan ini mampu mencuri perhatian dengan cuitan-cuitannya di Twitter. Ragam reaksi diungkap perihal kicauan SBY. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak mempermasalahkan sikap Ketua Umum Partai Demokrat ini.

“Bagus juga Pak SBY pakai Twitter sehingga kita mendengar apa yang dirasakan dan diperlukan,” kata Mahfud MD di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (9/2).

Sementara itu anak mantan Presiden Gus Dur, Yenny Wahid menyayangkan pernyataan yang kerap dilontarkan SBY di media sosial.

“Kita semua kan sayang Pak SBY. Kita wajib mengingatkan beliau bahwa dunia media sosial itu kejam. Kasihan kalau beliau nanti di-bully oleh orang-orang di medsos,” kata Yenny Wahid seperti diberitakan Kompas.

SBY sendiri dalam bukunya Selalu Ada Pilihan, menjelaskan penggunaan media sosial yang dilakukan dirinya. SBY memandang pendapatnya secara utuh bisa jadi tak dimuat di media massa. SBY juga mengeluhkan tentang pernyataannya yang bisa dipelintir oleh media massa.