Saat Resmikan Kampus Muallimin DIY, Jokowi Sebut Muhammadiyah Majukan Bangsa

MONITORDAY.COM - Muhammadiyah dalam kiprahnya konsisten bergerak pada ranah solusi masalah keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, terlebih pada pendidikan.
Terbukti, 169 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tersebar seantero penjuru nusantara, bahkan terbaru, bakal berdiri Universitas Muhammadiyah di Malaysia.
Berkat ijtihad Muhammadiyah yang senantiasa membangun kemajuan bangsa di bidang pendidikan, Presiden RI Joko Widodo merasa perlu bertandang ke Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Sedayu, Bantul, Jum’at (10/9).
Kehadiran Presiden ke Mu’allimin adalah untuk penandatanganan prasasrti dan meresmikan Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah di sana.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir menyampaikan bahwasannya dirinya memberi informasi kepada Presiden bahwa bangunan yang ada disana itu rusunawa dan bangunan berupa gedung sekolah itu memang dibangun oleh Presiden RI sebagai wujud dari penghargaan terhadap Muhammadiyah khususnya madrasah ini.
Bukan tanpa alasan, Prof. Haedar menyatakan bahwa penghargaan itu diberikan karena Madrasah Mu’allimin adalah madrasah yang bersejarah.
“Lahir tahun 1918 lalu tahun 1923 namanya Kweek School pake nama sekolah ya jadi sekolah perguruan tetapi karena 10 tahun menggunakan istilah Kweek School itu banyak diintimidasi oleh regulasi Pemerintah Kolonial harus menyesuaikan dengan aturannya maka diubah menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Tetapi intinya sama dengan tujuan awalnya yakni sekolah untuk menghasilkan pemimpin dan sekolah untuk menghasilkan pendidik,” tutur Haedar.
Kemudian, lanjut Prof. Haedar, Presiden meresmikan masjid yang dibangun oleh Fahmi Yendra, Pengusaha Muda Muhammadiyah yang membantu pembangunan masjid tersebut. Masjidnya pun diberi nama Masjid Hj. Yuliana Muallimin.
“Fahmi yaitu pengusaha Muhammadiyah, anak muda yang membantu membangun dan atas nama ibundanya sebagai bentuk dari birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Ini hal yang langka ya di zaman modern dimana anak begitu rupa ingin berbuat baik pada orang tua. Nah ini masjid perpaduan antara modern dan klasik,” jelas Prof. Haedar.