Saat Orang Ribut Soal Impor Tenaga Kerja Asing, SMK Ini Malah Sibuk Ekspor Lulusannya ke Luar Negeri
Setiap tahun ada lebih dari 100 taruna taruni SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban diterima bekerja di luar negeri.

MONITORDAY.COM – Di tengah kondisi ekonomi yang tengah merayap, serta nilai tukar rupiah yang maju mundur, kabar baik datang dari Kota Tuban. Tepatnya dari para taruna taruni SMK Muhammadiyah Tuban. Pasalnya, setiap tahun ada lebih dari 100 taruna taruni SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban diterima bekerja di luar negeri.
Ada beberapa negara yang menjadi tujuan bekerja mereka yang umumnya adalah di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan. Adapun jenis pekerjaannya sesuai dengan background kompetensi keahlian mereka. Pada umumnya untuk taruna mereka berprofesi sebagai penangkap ikan sedangkan taruni pada pengolahan hasil ikan.
Kepala Sekolah SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto, menjelaskan bahwa, pengiriman taruna taruni SMK Muhammadiyah Tuban berawal dari rekan-rekannya yang seorang pelaut. “Kemudian banyak dari mantan pelaut itu mendirikan lembaga atau perusahaan yang telah bekerja sama dengan perusahaan luar negeri untuk mengirimkan tenaga kerja,” tutur Suyanto, seperti dilansir laman Dit. PSMK.
Setelah itu Suyanto yang dulunya adalah berada di bagian humas sekolah berkoordinasi dengan rekannya tersebut untuk menjalin kerja sama dengan sekolahnya. Dari sinilah kemudian cikal bakal banyaknya alumni SMK Pelayaran yang bekerja di luar negeri. Tutur Pak Suyanto yang sekarang menjadi Kepala Sekolah.
Kemudian untuk bisa bekerja di Luar Negeri, taruna taruni harus melewati tahap seleksi yang terdiri dari seleksi fisik dan pengetahuan umum serta bahasa Jepang. Ketiga instrumen seleksi tersebut harus bisa lulus agar mampu lolos bekerja di Luar Negeri. Oleh karena itu dalam kurikulum pembelajaran di kelas pun ketiga aspek tersebut dimasukkan bahkan ada jam tambahan, teruta menjelang proses seleksi.
Adapun perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban yaitu PT. SEII, PT. Sekai Hikari, PT. HARINI ASRI BAHARI, PT. Daisho dan PT. Pumi Taiwan. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan perusahaan di Jepang, Korea dan Taiwan. Alumni dari SMK ini tersebar di negara-negara tersebut.
Terkait dengan gaji, Pak Suyanto menuturkan setiap perusahaan memiliki rating gaji yang berbeda-beda, “yang jelas melebihi gaji PNS di Indonesia Mas”, canda Pak Suyanto.
Pendapatan umum para alumni berada di kisaran 10-20 juta rupiah jika dikonversikan dalam mata uang rupiah. Dengan gaji seperti itu sudah banyak alumni kita yang berhasil mengangkat perekonomian keluarga, bahkan sudah ada yang berhasil meng-umrohkan kedua orang tuanya. Hal inilah yang menjadi prestasi terbesar sekolah dan SMK pada umumnya yaitu mengantarkan siswa-siswinya bisa bekerja.