Saat Mas Bowo Terima Nanas dari Khofifah, Manis Atau Gatel Yah

MONITORDAY.COM - Banyak orang suka buah nanas. Sekalipun daunnya berduri. Tapi buahnya terasa manis. Asal tahu cara mengupasnya. Apalagi nanas madu, wow nikmatnya luar biasa.
Namun bicara soal kupas nanas? bakal menjadi menarik jika yang mengupas itu para politisi, loh kok bisa?
Begitupun dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada Selasa (3/5/2022) malam di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam pertemuan itu, ada satu momen saat Khofifah mengupas dan mengiris buah nanas untuk Prabowo.
"Tadi Bu Khofifah memamerkan produk-produk pertanian holtikultura di antaranya nanas yang gak ada biji matanya itu. Malah Bu Khofifah ngupas sendiri diberikan ke Pak Prabowo juga ke Pak Sekjen itu adalah produk horti yang punya nilai ekonomi tinggi, dan pasarnya bisa sampai luar negeri. Rasanya enak, manis," kata Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad yang turut mendampingi Prabowo di Grahadi.
Saya terpanggil melihat soal filosofi nanas ini dari berbagai sumber. Boleh jadi nanas adalah simbol diplomasi atau simbol-simbol lainnya.
Dibalik nanas, ada narasi hingga literasi kuat bahwa dalam bekerja harus berdiri tegak, tetap fokus pada pekerjaan baik yang dilakukan.
Tanpa pedulikan orang-orang yang suka membisikan berbagai persepsi, apakah untuk memuaskan syahwat intelektualnya atau mau cari muka? Nanas harus tetap tumbuh sekalipun berada di tempat yang tidak menyenangkan.
Nanas juga berarti ajakan untuk kita berdiri tegak dalam keadaan apapun. Tapi makan buah nanas pun harus hati-hati. Karena ada juga nanas yang manis tapi gatel. Seperti manusia pun ada yang "manis mukanya, gatel hatinya".
Soal diplomasi nanas, Anwar Sadad menampik karena diakuinya tak ada bahasan tentang Pemilihan Umum Serentak 2024.
Ia menegaskan tak ada perbincangan membahas isu politik, karena temanya silaturahmi dan saling bertukar pandangan membahas bangsa Indonesia.
“Belum bisa diarahkan ke situ karena suasana pertemuannya sangat cair. Murni membahas tentang bangsa dan seputar pertanian, tak ada politik-politikan," kata Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.