Rusia dan Cina Desak Korea Utara Hentikan Program Rudal dan Nuklir

Kedua negara pada saat bersamaan juga meminta penundaan latihan militer bersama berskala besar antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Rusia dan Cina Desak Korea Utara Hentikan Program Rudal dan Nuklir
RUDAL/REAUTERS

MONDAYREVIEW.COM - Dilansir bbc.com. Rusia dan Cina mendesak Korea Utara untuk 'membekukan' program nuklir dan rudalnya setelah negara itu menyatakan berhasil melakukan uji coba rudal balistik antarbenua.

Kedua negara pada saat bersamaan juga meminta penundaan latihan militer bersama berskala besar antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Walau Pyongyang tampaknya mencapai kemajuan dalam uji coba rudalnya, para ahli yakin bahwa peralatan itu masih belum bisa mencapai sasaran dengan akurat.

Baik Amerika Serikat dan Rusia sudah menyatakan bahwa rudal itu bukan ancaman bagi mereka.

Dengan menyebut peluncuran rudal sebagai hal yang tidak bisa diterima, Rusia dan Cina -yang selama ini merupakan sekutu pemerintah Pyongyang- juga mendesak Amerika Serikat tidak mengerahkan sistem rudal Thaad di Korea Selatan, yang ditujukan untuk menghalangi serangan dari Korea Utara.

Presiden Cina, Xi Jinping, sedang berada di Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Sejauh mana jangkauan rudal?

Pertanyaan besarnya, menurut wartawan BBC di Seoul, Steven Evans, adalah seberapa jauh jangkauan rudal tersebut. Apakah bisa menghantam Amerika Serikat?

Seorang ahli fisika di Amerika Serikat, David Wright, mengatakan bahwa jika laporan-laporan yang ada memang benar maka rudal 'bisa menjangkau maksimal sekitar 6.700km dengan sistem peluncuran standar'.

Dengan demikian bisa mencapai Alaska, namun tidak sampai ke Hawaii atau 48 negara bagian lain di Amerika Serikat.

Dan bukan hanya rudal saja yang dibutuhkan Korea Utara. Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk melindungi hulu ledak nuklir saat memasuki kembali atmosfir bumi, dan masih belum jelas apakah Korea Utara sudah memiliki tekonologi itu atau belum.

Pengumuman lewat stasiun TV Korea Utara mengatakan bahwa uji coba rudal balistik antarbenua, ICBM, yang diberi nama Hwasong-14 disaksikan langsung oleh pemimpin Kim Jong-un.

Disebutkan bahwa proyektil mencapai ketinggian 2.802km dan terbang sejauh 933km selama 39 menit sebelum mencapai sasarannya di laut.

Korea Utara mengaku bahwa sekarang 'kekuatan nuklir penuh sudah memiliki roket antarbenua yang paling kuat yang mampu menghantam setiap bagian dunia'.

Namun para ahli juga yakin bahwa Pyongyang belum memiliki kemampuan untuk membuat hulu ledak nuklir ukuran kecil yang bisa dipasangkan ke rudal seperti itu.