Riset Kincir Angin dan Pompa Air Untuk Kembangkan Budidaya Bandeng dan Udang

MONITORDAY.COM - Disamping perikanan tangkap Indonesia juga harus mengoptimalkan perikanan budi daya. Secara ekonomi, perikanan budaya memiliki nilai yang sangat strategis. Bahkan Presiden Joko Widodo menjadikan industri perikanan budidaya masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, khususnya mengenai revitalisasi tambak di sektor udang dan bandeng.
Idealnya Produksi udang nasional pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 1.290.000 ton dengan nilai produksi Rp90,3 triliun dan dengan luas lahan 120.400 hektare. Dengan target tersebut dapat diturunkan dalam strategi dan langkah-langkah turunannya.
Pengembangan kincir air dan pompa air karya anak bangsa menjadi kata kunci dalam upaya ini. Potensi energi angin di kawasan tambak ikan potensial untuk dimanfaatkan sebagai suplai energi menjadi energi mekanis melalui kincir angin untuk dimanfaatkan sebagaipenerangan tambak ikan.
Sebagian besar tambak ikan banyak dikembangkan di daerah pantai yang rata-rata memiliki energi angin cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai suplai energi, dengan demikian penggunaan kincir anginakan layak dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk penerangan tambak ikan.
Terkait diversifikasi energi, perlu diimplementasikan kincir angin penerangan tambak ikan sesuai dengan kondisi masyarakat dan potensi wilayah. Penggunaan sumber energi juga perlu dipertimbangkan biaya produksi dan keuntungannya (benefit-cost) serta penghematan energi sekaligus pemanfaatan energi angin di wilayah pantai Sidoarjo yang cukup potensial.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tengah berkoordinasi untuk menyiapkan industri kincir air dan pompa air untuk mendorong produksi udang nasional.
Koordinasi dilakukan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin melalui rapat koordinasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), dan PT Kelola Mina Laut pada Senin (11/1/2021).
Peningkatan produksi udang kita secara nasional. Aksi nyata ini direalisasikan dengan rencana terkait industri kincir air dan pompa air buatan dalam negeri untuk membantu peningkatan produksi perikanan budi daya.
Pada tahun 2020, proses membangun kincir air dan pompa air untuk meningkatkan produksi udang nasional sudah sampai pada tahap riset oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo.
Hasil riset tersebut akan direalisasikan dan nantinya diproduksi oleh BUMN, seperti PT Barata Indonesia.
Setelah nota kesepahaman disepakati, nanti tinggal gambar dari desain kincir air dan pompa air tersebut diberikan kepada kami supaya nanti kami bisa membuat prototype (purwarupa)-nya.
Direncanakan pada bulan Februari 2021, proyek tersebut dapat dilakukan uji coba di beberapa kawasan tambak udang.