Ridwan Kamil Minta Bocah Tulang Rapuh Contoh Stephen Hawking

Dalam pertemuannya dengan Fahri, pria yang akrab disapa Kang Emil itu meminta Fahri untuk mencontoh Stephen Hawking.

Ridwan Kamil Minta Bocah Tulang Rapuh Contoh Stephen Hawking
Ridwan Kamil jenguk Fahri/Istimewa

MONDAYREVIEW.COM, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjenguk Muhammad Fahri Asidiq (11), bocah penderita tulang rapuh atau osteogenesis imperfecta di rumahnya, Jalan AH Nasution, RT 01 RW 03, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung pada Selasa (11/4/2017).

Dalam pertemuannya dengan Fahri, pria yang akrab disapa Kang Emil itu meminta Fahri untuk mencontoh Stephen Hawking, seorang ahli fisika dunia. Ya, Stephen Hawking juga memiliki fisik yang tidak berbeda dengan Fahri. Hawking lumpuh akibat penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang dideritanya.

Meski hanya bisa duduk di kursi roda, namun Hawking mampu membuat teori-teori tentang alam semesta. Menurut Kang Emil, setiap manusia memang diciptakan berbeda-beda. Namun dalam perbedaan itu setiap manusia memiliki peran positif masing-masing.

"Suka buka Google kan? Coba nanti kamu cari tahu namanya Stephen Hawking. Dia membuat teori-teori tentang alam semesta meski badannya tidak banyak gerak," paparnya.

Kisah Stephen Hawking sendiri pun difilmnya dalam film berjudul The Theory of Everything. Film ini merupakan adaptasi dari memoir berjudul Traveling to Infinity: My Life with Stephen tulisan Jane Wilde Hawking, mantan istri Stephen Hawking. Dengan imejnya yang identik dengan sains, jelas film ini menjanjikan sudut pandang menarik sebagai usaha memanusiakan sang fisikawan.

Malang menimpa Stephen Hawking saat dia terjatuh dan mengalami benturan keras di kepala. Dari situlah Stephen didiagnosa menderita motor neuron disease, sebuah penyakit yang akan membuat seluruh otot dalam tubuhnya tidak berfungsi, meski kemampuan otaknya tidak akan menurun.

Dokter sendiri menyatakan bahwa Hawking tidak akan bertahan hidup lebih dari dua tahun. Dari fakta bahwa otaknya akan tetap berfungsi, Stephen terus melanjutkan penelitiannya guna menemukan theory of everything, sebuah teori yang dia percaya dapat menjelaskan semua aspek di alam semesta. Dia tidak menyerah karena di saat yang sama, sang istri menyatakan akan tetap setia menemani Hawking dengan segala kondisi fisiknya.