Rest AreaTol Didorong jadi Etalase Produk UMKM Daerah

MONITORDAY.COM - Rest area yang ada di jalan tol dodorong agar dijadikan sebagai etalase produk usaha kecil menengah (UMKM) daerah. Hal ini sebagai media promosi bagi produk UMKM khas setiap daerah.
Demikian dikatakan Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry C Tetelepta dalam diskusi KSP Mendengar di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
"Ini bagian dari proses bagaimana kita memanfaatkan rest area jalan tol sebagai bagian dari etalase UMKM atau keunggulan komparatif dari sebuah daerah," ujar Febru.
Dia mengungkapkan, dahulu investor besar menguasai porsi rest area sekitar 70 persen dan porsi ritel bagi UMKM sekitar 30 persen.
Namun arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terakhir adalah porsi rest area jalan tol untuk ke depan harus dikuasai oleh UMKM.
Untuk ke depan KSP berharap dan memutuskan bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di mana rest area menjadi etalase bagi pengembangan produk-produk UMKM daerah.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan sejumlah fasilitas berupa ruang usaha untuk mendukung keberlanjutan UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa langkah Kementerian PUPR dalam memberikan peluang sektor UMKM untuk berproduksi melalui penyediaan fasilitas ruang usaha di Rest Area Jalan Tol, Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) serta Pembangunan/Rehabilitasi Pasar.
Penyediaan ruang usaha pada TIP diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar serta mendekatkan dunia usaha (UMKM) dengan konsumen untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner.
Penyediaan fasilitas UMKM pada rest area/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) dilaksanakan di sepanjang Jalan Tol di Pulau Jawa (46 Tipe A, 23 TIP Tipe B, dan 26 TIP Tipe C) dan Jalan Tol Trans Sumatera (31 TIP), termasuk upaya mengembangkan TIP yang terhubung dengan kegiatan ekonomi di sekitar jalan tol.
Salah satu contoh di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo, di mana 11 penyewa merupakan UMK kuliner dengan merek dan produk lokal yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.