Respons Tantangan Era 4.0, Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Akreditasi

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta, terus mengupayakan peningkatan kualitas agar mendapatkan akreditasi A.

Respons Tantangan Era 4.0, Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Tingkatkan Akreditasi
Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir (dok. Kemenristekdikti)

MONITORDAY.COM - Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta, terus mengupayakan peningkatan kualitas agar mendapatkan akreditasi A. Hal ini dinilai harus dilakukan dalam rangka merespons tantangan dan peran perguruan tinggi dalam menghadapi era industri 4.0.

“Saya mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya, baik swasta maupun negeri. Hal ini merespons tantangan dan peran perguruan tinggi dalam menghadapi era industri 4.0,” ujar Mohamad Nasir, di Jakarta, Minggu (23/9).

Mohamad Nasir menyebutkan, jumlah perguruan tinggi yang telah mendapatkan akreditasi A, saat ini telah terjadi peningkatan yang signifikan dibanding masa awal kepemimpinannya. Jumlah ini menunjukan semakin banyak perguruan tinggi yang telah melakukan upaya peningkatan kualitas.

“Saat ini sudah ada 96 perguruan tinggi di Indonesia yang telah meraih akreditasi A, 13 di antaranya merupakan perguruan tinggi swasta di Jakarta,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menristekdikti berharap agar kampus dapat menjadi penggerak inovasi membangun negeri, dan SDM dan IPTEK yang dihasilkan akan menjadi kekayaan yang tidak ternilai menjadi modal bangsa dalam percaturan global di era industri 4.0.

Dalam menghadapi era 4.0 ini, Nasir sebelumnya sempat mengatakan, bangsa Indonesia harus memulainya dengan cara open mind, open heart, dan open willing dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Menurut dia, pembangunan ekonomi Indonesia mengalami tranformasi dari natural base economy menjadi knowledge based economy yang berbasis pada keunggulan sumber daya alam, sumber daya manusia, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Terpenting adalah pemerataan anak dan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki keterampilan life skills and soft skills sehingga akan mendorong tegaknya pembangunan manusia serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai oleh NKRI, nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tandas Nasir.