Rencana Pembukaan Sekolah, MPR: Harus Disiapkan Protokol Pencegahan Covid-19

Pola belajar mengajar secara online atau jarak jauh juga harus segera dibuatkan standar teknisnya dengan baik, sehingga hasil pola belajar jarak jauh bisa memenuhi kelayakan sesuai harapan dari kurikulum yang ada.

Rencana Pembukaan Sekolah, MPR: Harus Disiapkan Protokol Pencegahan Covid-19
Ilustrasi foto/net

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat memberi tanggapan terkait rencana akan dibukanya kembali lembaga pendidikan. Menurutnya, banyak hal yang harus disiapkan terutama soal protokol pencegahan Covid-19.

"Pengelola sekolah harus mulai mempersiapkan prosedur penerapan protokol pencegahan Covid-19, baik dalam penerimaan peserta didik baru maupun penyelenggaraan kegiatan pendidikan," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6).

Selain itu, pola belajar mengajar secara online atau jarak jauh juga harus segera dibuatkan standar teknisnya dengan baik, sehingga hasil pola belajar jarak jauh bisa memenuhi kelayakan sesuai harapan dari kurikulum yang ada.

"Pengurus sekolah bisa mencontoh pola pembelajaran jarak jauh yang selama ini dijalankan oleh Universitas Terbuka," ujar Lestari.

Menurut dia, upaya-upaya antisipatif semacam itu, diperlukan untuk mencegah munculnya klaster baru penularan Covid-19.

Sementara itu, Lestari juga menekankan perlunya pengaturan pola kerja guna mencegah kerumunan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, sejumlah kebijakan harus diberlakukan para pemilik usaha dan institusi yang memulai aktivitasnya.

"Bisa dengan pengaturan jam masuk kerja yang dibagi dalam beberapa sif," ungkapnya.

Menurut dia, kalau penyedia kerja, institusi, dan perusahaan tidak mengatur pola kerja pegawainya, kerumunan berpotensi terjadi di sarana angkutan umum dan area publik seperti halte, terminal, dan stasiun pada waktu pegawai berangkat dan pulang bekerja.

"Penyedia kerja juga bisa menyediakan kendaraan antar-jemput pegawai guna meminimalkan risiko penularan Covid-19," lanjut dia.