Relawan Balad Jokowi tentang Infinity War, Pidato Jokowi dan Pendapat Publik

Visi dan kemampuan komunikasi sangat penting bagi seorang pemimpin

Relawan Balad Jokowi tentang Infinity War, Pidato Jokowi dan Pendapat Publik
Jokowi di Forum WEF

MONDAYREVIEW- Kemampuan komunikasi politik Presiden RI Joko Widodo kembali diuji di depan forum  internasional.  Pidatonya saat World Economic Forum di Hanoi mendapat apresiasi banyak kalangan. Jakarta Post menyebut pidato Jokowi tersebut menjadi ‘blockbuster reference’.   

Pada pidato itu Jokowi menggunakan analogi kisah film Hollywood yang sedang digandrungi di seluruh dunia yakni Avengers : Infinity War. Dengan mengidentifikasikan dirinya sebagai tokoh yang ada di kubu The Avengers, Jokowi mengkritik kebuasan Thanos. Akun resmi Presiden mengunggahnya pada Rabu (12/9/2018). Unggahan itu telah mendapat 5,8 ribu penyuka di twitter dan tak kurang dari 1,3 ribu re-tweet.   

Koordinator Relawan Balad Jokowi, Muchlas Rowi mengungkapkan penilaiannya bahwa pidato Jokowi itu mencerminkan pandangannya yang jauh ke depan. “Jokowi memiliki visi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Bertumpu pada pengembangan SDM, dan memahami isu keterbatasan sumber daya alam,” kata Muchlas.

Di tengah kesibukannya melakukan konsolidasi relawan Balad Jokowi di Cianjur (13/9/2018), Muchlas Rowi menegaskan bahwa substansi pidato Jokowi sangat krusial bagi masa depan ekonomi dunia. Tak hanya kemampuan komunikasi politiknya saja yang bagus dengan meminjam tema yang sedang viral, Jokowi membawa optimisme dalam memandang masa depan.

Sementara itu berbagai tanggapan menghampiri akun @Jokowi terkait pidato tersebut. Akun @Ghirza_KusumaGP  berkomentar bahwa Thanos bukanlah satu orang. Thanos adalah kita yang lebih suka nyinyir daripada berbuat sesuatu atau minimal berpikir dari sudut pandang yang kita nyinyiri. Kita yang lebih suka buang buang tenaga hanya untuk hal-hal yang tidak berfaedah sama sekali.

Akun @widywenny memberikan apresiasinya dengan komentar, “SDM memang sumber daya yang tak terbatas, tanggung jawab kita adalah meningkatkan kualitas SDM Indonesia mulai dari diri sendiri. Mulailah banyak belajar dan bersiaplah melawan keterbatasan.”

Senada dengan komentar akun @zainalirfan41 yang  lebih suka narasi yg di FB @jokowi karena lebih menarik dan bagus  konklusinya. "Sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari Sumber Daya Alam, melainkan Sumber Daya Manusia yg tidak terbatas."

Menanggapi berbagai tanggapan netizen, Muchlas Rowi mengatakan bahwa gerak dan langkah relawan Balad Jokowi akan semakin diintensifkan untuk melakukan konsolidasi. Gerakan yang dilakukan bertumpu pada kesadaran untuk menawarkan gagasan, melakukan kampanye positif, dan membangun optimisme untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.  

Sebagaimana diberitakan kontan.id (17/4/2018), SDM Indonesia terus meningkat secara kualitatif. Kebijakan pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia menunjukkan hasil positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2017 mencapai 70,81 poin, meningkat 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 % dibanding tahun lalu.