Rektor UNWIR: Revolusi Industri 4.0 Bawa Banyak Perubahan

MONITORDAY.COM - Globalisasi telah memasuki fase baru, yakni tahap revolusi industri 4.0, yang ditandai dengan pola digital economy, artificial inteligence, big data, robotic dan lain sebagainya atau dikenal dengan disruptive innovation.
Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Wiralodra (UNWIR) Indramayu Jawa Barat, Dr. Ujang Suratno di Kuliah Umum yang menghadirkan Penasehat Menteri KKP, Prof Rokhmin Dahuri, di Convention Hall UNWIR Indramayu Jabar, Rabu (16/6/2021).
" Pertama-tama, saya ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada Prof Rokhmin atas kesediaan waktunya, bisa menyambangi kampus kami untuk berbagi ilmu dan ikut mencerahkan civiatas akademika UNWIR," ujar Rektor UNWIR yang akrap disapa Ujang.
Menurut Ujang, banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi revolusi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya transportasi seperti Go-Jek, Uber, Grab dan transportasi berbasis aplikasi lainnya adalah contoh nyata di era disruptive ini.
Kondisi ini, kata Ujang, membawa konsekuensi yang cukup mendasar pada dunia pendidikan. Karenanya, dunia pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas mutunya serta berbasis teknologi.
Sambung Ujang, sejalan dengan itu, UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) mengiisyaratkan bahwa di dalam proses pendidikan di Perguruan Tinggi sekurang-kurangnya memiliki standar yang telah ditetapkan secara nasional dan harus terjamin mutunya.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, Ujang memandang UNWIR telah melakukan penguatan kelembagan melebihi standar nasional dikti, dan meningkatkan mutu, baik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) maupun Sistem Penjamin Mutu Eksternal (SPME) yang berbasis tekmologi.
" Alhamdulillah, UNWIR telah memiliki 8 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana dan Program Studi Magister. 12 Program studi pun telah terakreditasi sangat baik (B) dan 5 program studi terakreditasi Baik," kata Ujang.
Ujang pun mengutip data tahun 2020 dari kemendikbud, bahwasanya UNWIR berada pada peringkat 313 dari 3244 Perguruan Tinggi Se-Indonesia, yang sebelumnya pada tahun 2016, UNWIR berada di peringkat 1106.
Bahkan, UNWIR untuk di Jawa Barat berada di peringkat 23 Top Universites in West Java tahun 2020, dan ranking 166 se-Indonesia.
Atas capaian ini, UNWIR diganjar hibah Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Untuk ketercapaian tujuan diberlakukannya kurikulum MBKM. Maka, UNWIR tengah melakukan MoU dengan lebih dari 100 Perguruan Tingg (PT), yang mana 7 di luar negeri.
Di akhir paparannya, Ujang kembali mengajak semua pihak bahwa kehadiran UNWIR di Indramayu sangat jelas dan gamblang, yakni untuk membangun Indramayu, bahkan Indonesia.
Untuk itu, Ujang bertekad untuk membangun sinergi yang berkesinambungan dengan Pemda Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga penelitian, sosial kemasyarakatan, serta akan diperluas dengan mitra industri strategis baik di dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, ikhtiar UNWIR untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri bisa terwujud.
" Saya berharap kelak, UNWIR bisa dinegerikan. Tentu, perlu upaya memenuhi berabagai standar," harap Ujang.
Bagi Ujang, UNWIR sebagai garda terdepan, mewujudkan mutu SDM untuk meningkatkan IPM Indramayu, dan terwujudnya visi Indramayu Bermartabat.