Ratusan Perusahaan di Indonesia Siap Implemetasikan Industri 4.0
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim mulai banyak industri manufaktur di Indonesia yang siap memasuki era industri 4.0. hal itu didasarkan dengan antusiasnya industri dalam mengikuti penilaian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

MONITORDAY.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim mulai banyak industri manufaktur di Indonesia yang siap memasuki era industri 4.0. hal itu didasarkan dengan antusiasnya industri dalam mengikuti penilaian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).
NDI 4.0 merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara, mengatakan sebanyak 328 perusahaan industri sudah melakukan self-assesment INDI 4.0 secara online melalui akun SIIN as (Sistem Informasi Industri Nasional).
"Dari hasil self-assesment INDI 4.0, industri di Indonesia cukup siap untuk bertransformasi menuju indsutri 4.0," ujar Ngakan seperti dalam siaran pers kemenperin, yang dikutip Jumat (5/7).
Dari 328 perusahaan itu, terdiri dari 39 perusahaan industri makanan dan minuman, 10 perusahaan industri tekstil, serta 30 perusahaan industri kimia, 198 perusahaan industri otomotif, 28 perusahaan industri elektronika, 11 perusahaan industri logam, 11 perusahaan industri aneka, dan 1 perusahaan industri EPC.
Ngakan menjelaskan, INDI 4.0 terdiri atas lima pilar, yaitu manajemen dan organisasi (management and organization), orang dan budaya (people and culture), produk dan layanan (product and services), teknologi (technology), dan operasi pabrik (factory operation). Adapun level dalam INDI 4.0 mulai dari level 0 yang artinya belum siap bertransformasi ke industri 4.0.
Kemudian, level 1 industri masih pada tahap kesiapan awal, level 2 adalah industri pada tahap kesiapan sedang, level 3: industri sudah pada tahap kesiapan matang, dan level 4 menandakan industri sudah menerapkan industri 4.0.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi industri 4.0 dinilai dapat membawa manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya, terutama akan terjadinya peningkatan pada produktivitas dan efisiensi hingga 40 persen.
“Oleh karena itu, Kemenperin bertekad untuk terus mengajak seluruh sektor manufaktur di Tanah Air agar siap menghadapi dan menerapkan teknologi era digital,” ujarnya.
Airlangga mengungkapkan, Era digital atau industri 4.0 ini manfaatnya akan memberikan efisiensi dan produktivitas kepada perusahaanyang naik hingga 40 persen. Berarti untungnya juga bisa naik 40 persen. Maka bayar pajaknya pun bertambah.
“Dengan demikian perusahaan untung, kemudian pemerintah juga untung. Itu salah satu manfaat implementasi industri 4.0,” ujar dia.