Raibnya Ribuan Masker di Rumah Sakit Prancis

Masker menjadi salah satu kebutuhan mendesak saat ini  dan menjadi barang mahal karena  sudah mulai sulit didapatkan yang berimbas terhadap harga yang makin melambung tinggi.

Raibnya Ribuan Masker di Rumah Sakit Prancis
Begitu pentingnya ketersediaan masker sebagai salah satu pencegahan penularan virus corona

MONITORDAY.COM - Merebaknya wabah virus corona di berbagai negara termasuk di Prancis menyita banyak perhatian dan menguras pemikiran serta berimbas terhadap ketahanan perekonomian dunia, salah satunya.

Belum ditemukannya vaksin mengakibatkan semua pihak mencari solusi untuk menekan jumlah korban jiwa dengan melakukan pencegahan, pengawasan dan pengobatan.

Masker menjadi salah satu kebutuhan mendesak saat ini  dan menjadi barang langka karena  sudah mulai sulit didapatkan di pasaran yang berimbas terhadap harga yang makin melambung tinggi.

Begitu pentingnya ketersediaan masker sebagai salah satu alat pencegah menularnya virus yang berasal dari negara Tiongkok ini.

Baru-baru ini ada peristiwa menarik dari Prancis. Sebanyak 2.000 masker bedah dicuri dari rumah sakit di wilayah Marseille, Prancis.

Padahal Prancis tengah berupaya mencegah penyebaran virus corona.

Seperti dilansir AFP, Rabu (4/3), menurut Dinas Rumah Sakit Marseille (AP-HM), masker yang dicuri tersebut adalah persediaan untuk staff dan pasien yang menjalani bedah.

"AP-HM segera menyelidiki secara internal untuk mencari pelakunya," demikian isi keterangan tersebut.

Mereka menyatakan persediaan masker di rumah sakit tetap aman. Namun, mereka memutuskan kembali memesan masker untuk mengganti jumlah yang hilang, serta cairan pembersih tangan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan mengambil alih kendali pasokan untuk mencegah kelangkaan dan permainan harga masker dalam menghadapi wabah virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jika terjadi kenaikan harga atau pasokan dan ketersediaan masker serta pakaian pelindung terganggu, maka akan menyulitkan upaya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Menurut WHO, dibutuhkan 89 juta masker, 76 juta pasang sarung tangan, dan 1,6 juga kacamata setiap bulan bagi para tenaga medis yang bertugas menghadapi wabah virus corona

."Kelangkaan sarung tangan, masker, kacamata, alat bantu pernapasan, hingga pakaian pelindung akan membahayakan para dokter, perawat dan paramedis yang berada di garis depan memerangi wabah virus corona. Kita tidak bisa menghentikan covid-19 tanpa melindungi para tenaga kesehatan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers kemarin.

Tercatat ada 207 orang yang terinfeksi akibat virus corona di Prancis. Sebanyak tiga di antaranya meninggal.