PSI: Kritik Giring ke Anies Bentuk Pendidikan Politik Supaya Masyarakat Cermat Pilih Pemimpin

MONITORDAY.COM - Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Nanang Priyo Utomo menegaskan, pernyataan Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha bukan sebuah ujaran kebencian terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, pernyataan Giring itu merupakan sebuah bentuk pendidikan politik supaya masyarakat cermat memilih pemimpin.
"Bro Giring menyampaikan fakta-fakta kepada publik terkait kebohongan Gubernur Anies terhadap rakyatnya. Ini sangat jelas bukan penyebaran kebencian, melainkan pengungkapan kebenaran. Juga merupakan pendidikan politik kepada rakyat agar benar-benar cermat dalam memilih pemimpin," kata Nanang Priyo Utomo dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip redaksi, Kamis (23/9/2021).
Dalam hal ini, ia pun menegaskan, pernyataan Giring ditopang data kuat. Salah satunya mengenai dana Rp1 triliun sebagai commitment fee diambil dari APBD selama lima tahun untuk Formula E.
Anies sebagai gubernur DKI Jakarta, dinilai inkonsisten antara pernyataan dan perbuatan. Dalam hal penyelenggaraan Formula E yang terus berjalan.
"Beliau mengatakan peduli dengan pandemi, tetapi ada anggaran yang dialokasikan untuk Formula E hampir Rp1 triliun. Kalau benar-benar peduli, uang sebanyak itu ya dipakai untuk penanganan pandemi dan membantu rakyat yang terdampak," tutur Nanang.
Adapun Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta semakin tegas mengusulkan hak interpelasi terkait Formula E terhadap Anies dengan pernyataan Giring.
"Antara interpelasi dengan pernyataan Bro Giring saling berkaitan dan selaras. Pernyataan Bro Giring justru menggarisbawahi dan mendukung langkah kawan-kawan di DPRD yang mengajukan interpelasi," jelas Nanang.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha melontarkan kritik kerasnya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Giring menyebutkan, Anies Baswedan merupakan gubernur pembohong karena kerap bersikap pura-pura peduli terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi.