Prabowo: Jangan Inteli Mantan Presiden dan Mantan Ketua MPR
Calon Presiden Prabowo Subianto ingin memperbaiki kondisi bangsa jika diberi kepercayaan oleh rakyat memimpin negeri ini lima tahun ke depan. Menurutnya, negara kokoh harus memiliki lembaga pemerintahan yang kuat dan bersih.

MONITORDAY.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto ingin memperbaiki kondisi bangsa jika diberi kepercayaan oleh rakyat memimpin negeri ini lima tahun ke depan. Menurutnya, negara kokoh harus memiliki lembaga pemerintahan yang kuat dan bersih.
"Kita perlu hakim yang unggul dan jujur. Kita perlu jaksa yang unggul dan jujur. Kita perlu polisi yang unggul dan jujur," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan di JCC, Jakarta, Senin (14/1) malam.
Selain itu, menurut Prabowo, dari sisi intelijen juga diperlukan yang unggul dan setia pada bangsa dan rakyat. Jangan sampai intelijen dipakai penguasa untuk kepentingan tertentu.
"Intelijen itu nginteli musuh negara, jangan inteli mantan presiden Republik Indonesia, jangan inteli mantan ketua MPR, jangan inteli anak proklamator, jangan inteli mantan panglima TNI, jangan inteli ulama besar kita," tegasnya.
Sambil guyon, Prabowo mengatakan, "kalau mau inteli mantan Pangkostrad. Enggak apa-apa," disambut riuh tepuk tangan para pendukung.
Seperti diketahui, di era Orde Baru Prabowo sempat menjabat menjadi Pangkostrad dengan tiga bintang di pundaknya. Jabatan itu dicopot ketika Presiden BJ Habibie menggantikan mertuanya, Soeharto yang mundur karena desakan rakyat.