PP Muhammadiyah Ajak Masyarakat Optimis Hadapi Pandemi

PP Muhammadiyah Ajak Masyarakat Optimis Hadapi Pandemi
Tangkapan layar Webinar LHKP PP. Muhammadiyah (21/7/2021) (youtube.com)

MONITORDAY.COM - Pandemi covid-19 di dunia dan Indonesia belum berakhir. Jumlah kematian dan positif covid-19 meningkat dan melandai silih berganti. Bulan Juli 2021 pemerintah putuskan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat karena kesulitan fasilitas layanan kesehatan layani masyarakat. 

Menanggapi PPKM Darurat yang dilaksanakan pemerintah, Ketua PP. Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengajak masyarakat tetap optimis hadapi pandemi. Hal ini disebabkan masyarakat mempunyai modal sosial berupa moralitas dan solidaritas sosial yang tinggi. 

"Kita mesti berada dalam sikap yang optimis karena negara kita memiliki kekayaan luar biasa berupa komitmen moralitas tinggi dan memiliki kohesi sosial yang luar biasa dahsyatnya. Ini menjadi modal kekayaan kultural dan politik dalam menghadapi pandemi," ujar Busyro dalam webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP. Muhammadiyah Rabu, (21/07/2021). 

Busyro menambahkan bahwa pemerintah selayaknya melibatkan masyarakat sipil dalam penanganan pandemi dari tingkat lokal sampai nasional. Pemerintah juga diharapkan bisa keluarkan kebijakan-kebijakan yang rasional dalam penanganan pandemi. 

"Pemerintah sejauh mana berkehendak untuk bekerja sama dengan masyarakat sipil dari RT RW sampai level nasional? Karena Indonesia punya modal sosial ini maka kita layak untuk optimis. Pemerintah diharapkan bertindak lebih rasional dalam penanggulangan pandemi," tutur Mantan Komisioner KPK tersebut. 

Harapan Busyro Muqoddas pemerintah mampu memberantas mafia bisnis yang tunggangi covid-19 untuk keuntungan pribadi. Hal ini karena amanat pancasila adalah bangsa Indonesia senasib sepenanggungan. 

"Pemerintah diharapkan bisa menindak kelompok yang menunggangi pandemi dengan kepentingan bisnis. Semestinya kita bisa senasib sepenanggungan. Pemerintah tidak mungkin sendirian. Masyarakat sipil pun tidak mungkin sendirian dalam hadapi pandemi," pungkasnya.